Dosen:
Rahmawati, S.Kp., M.Kes.
ANATOMI
FISIOLOGI
SISTEM INDERA
Disusun
Oleh:
KELOMPOK X
FAIZAL
RIRIN
SULISTAWARNI
RAHMAWATI
RINA ALFIANA SUSAR
AKADEMI KEPERARAWTAN MUHAMMADIYAH
MAKASSAR
Kata Pengantar
Assslamu ‘alaikum Wr. Wb.
Puji syukur kita panjatkan
kehadirat Allah SWT, karena dengan Ridha dan Rahmat-Nya serta nikmat yang
begitu besar yang diberiakan kepada kita semua terutama nikmat kesehatan,
sehingga Makalah Kami dapat terselesaikan.
Salam dan salawat kita curahkan
kepada baginda Rasulullah SAW, Nabi yang mengantarkan kita dari zaman
kejahiliyaan menuju zaman islamiyah. Nabi yang dianggap sebagai Uswatun Hasanah
atau suri tauladan yang baik.
Dalam isi makalah ini membahas
tentang Anatomi Fisiologi pada System
Indera.
Kami menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan yang kita inginkan. Oleh karena tiu, kami masih mengharapkan saran
dankritik yang membangun dari para pembaca sekalian
Kami menngucapakan banyak
terimakasih kepada Dosen yang telah membimbing kami. Brgitu juga kepada semua
pihak yang membantu secara langsung maupun tidak langsung terlibat dalam
penyusunan makalah ini dapat terselesaikan.
Mudah-mudahan makalah ini dapat
memnerikan sumbangan peningkatan kemampuan terhadap perawat menjadi perawat
yang professional masa depan sesuai dengan perkembangan ilmu dan teknologi
keperawatan.
Penyusun,
Kelompok
X
ii
Daftar Isi
Kata Pengantar ………………………………………………………….. ii
Daftar Isi ………………………………………………………………… iii
A.
MATA ……………. ……………………………………………………. 1
1.
Struktur dan Fungsi Mata ……..…………………………………….. 1
2.
Proses Penglihatan ………………………………………………. . 3
B.
TELINGA ……….
……………………………………………….. 6
1.
Struktur dan Fungsi Telinga
………………………………………. 7
2.
Proses Penghantaran Suara
………………………………………… 10
3.
Proses Menjaga Keseimbangan …………………………………….. 11
C.
HIDUNG …………………………………………………………… 13
1.
Struktur dan Fungsi Hidung
……………………………………… 13
2.
Proses Menghidu
…………………………………………………. 14
Kesimpulan …………………………………………………………… 16
Daftar Pustaka ………………………………………………………… 18
iii
PEMBAHASAN
A. MATA
1)
Struktur
dan Fungsi Mata
Terletak
di dalam orbital, mata merupakan organ penglihatan dengan fungsi utama menfokuskan
cahaya kedalam retina. Retina terdiri dari jaringan saraf yang mengirim sinyal
yang dihasilkan cahaya ke struktur mata.
Mata berbentuk bulat dan tertanam
dalam lemak. Terdiri dari tiga lapisan
fibrosa bagian luar lapisan pembuluh darah dan berfigmen., serta bagian dalam
lapisan saraf.
Lapisan fibrosa luar terdiri dari
dua bagian fosterior yang berwarna buram (ovaque) dan disebut sclera ialah
suatu membran keras yang membentuk bola mata yang putih. Bagian depan
sklera ditutupi konjungtiva, yang
direflesikan kebagian dalam mata dan berlanjut dengan evitelium yang menutupi
kornea. Kornea merupakan lapisan fibrosa. Kornea menonjol menutupi permukaan
mata dan bersifat transparan, yang memungkinkan sinar cahaya masuk ke mata dan
membelokkannya untuk focus pada retina.
Lapisan darah dan berpigmen terdiri
dari tiga bagian. Koroid meliputi seluruh mata, kecuali bagian depannya,
berwarna coklat gelap, dan banyak menyuplai darah untuk lapisan lain mata,
terutama retina. Badan silia merupakan lapisan tengah yang terdiri dari
jaringan otot dan jaringan kelenjar. Otot-otot silindris mengontrol bentuk
lensa sehingga dapt menfokuskan sinar yang diterima dekat atau jauh.
Bagian-bagian tersebut disebut sebagai
otot akomodasi, iris adalah bagian berwarna pada mata, terletak diantara kornea
dan lensa membagi ruangan di antaranya menjadi bilik mata anterior dan bilik
mata posterior.iris tersusun atas jaringan otot yang tersusun dalam serat
sirkular dan serat radiasi,serat serat yang melingkar menimbulkan kontraksi
pupil dan dilatasi serat serat radiasi.terdapat suatu muara berbentuk lingkaran
pada bagian sentral, yang disebut pupil, yang berkontraksi dalam cahaya terang
untuk mencegah terlalu banyak
cahayamasuk kemata dan berdilatasi, jika cahaya yang masuk atau kurang yang memungkinkan cahaya yang
banyak sampai diretina.
Lapisan bagian dalam mata disebut
retina, retina merupakan membrane yang
diadapatasi untuk menarima sinar cahaya yang terdiri dari banyak serabut dan sel saraf dan tersusun atas sel
batag dan sel kerucut, yang diduga memiliki fungsi yang terpisah. Jumlah sel
kerucut lebih banyak dalam pusat mata dan berespon terhadap penglihatan yang
terinci dan perpepsi warna. Jumlah sel batang lebih banyak disekeliling lapisan
tepi retina dan sensitive terhadap gerakan objek dalam lapang pandanag.
Sel batang berisi suatu pigmen yang disebut unguvisual, yang
berfungsi menyintesis vitamin A yang dibutuhkan.
Lensa adalah bagian dibelakang iris.
Transparan, bikonveks, ditutupi bagian transparan, kapsul elastis, tempat
ligamen masuk kebadan siliarias. Ligament supensori menyokong lensa tetap pada posisi dan
merupakan media yang digunakan otot. Otot siliaris untuk menarik lensa sehingga
mengubah ketajaman pandangan jarak dekat dan jauh.
2)
Mekasnisme
Penglihatan
Cahaya sinar yang melewati kornea
aqueus humor dan lensa akan membelok, suatu proses yan g dikenal sebagai proses
repfraksi. Hal ini memungkinkan cahaya dari area yang lebih kecil di retina.
Berkas sinar parallel dibelokkan oleh lensa cembung menuju titik utama
diretina. Jika jarak objek kurang dari 7 meter, lengkungan lensa harus
ditingkatkan untuk memudahkan focus pada retina. Hal ini disebut akomodasi.
Pandangan jauh dapat diperoleh, jika
lenssa berada dalam posisi istirahat normal.
Saat istirahat (normalnya digunkanan
untuk penglihatan jauh), akan tetapi untuk penglihatan jauh, kacamta konkav
penting untuk membuat titik focus lebih dekat.
Bola mata bergerak didalam orbital
dengan 6 otot orbital, yang berbentuk pita
dan menempel pada kelenjar sclera. Otot-otot ini bekerja pada mata dann
mengoordinasi geraknya, sehingga kedua mata dapat focus pada objek yang sama.
Kelemahan satu atau lebih otot dapat mengakibatkan salah satu mata berdifisiasi
kondisi ini biasa disebut penglihatan juling (squin)
Fungsi
mata: maa merupakan organ yang sangat lembut dan dilindungi oleh alis mata, dan
kelopak mata, dan kelenjer lakrimasi, juga tulang orbital yang tersimpan
didalam jaringan lemak.
Organ sensorik komplek yang
mempunyai fungsi optikal untuk melihat dan saraf untuk tranduksi sinar.
Apparatus optic mata membentuk dan memertahankan ketajaman focus objek retina.
Prinsip
optic: sinar dialihkan berjalan dari satu medium kemedium lain dari kepadatan yang berbeda, fokus utama
pada garis yang berjalan melalui pusat kelengkungan lensa sumbu utama. Indera
penglihatan menerima rangsangan berkas-berkas cahaya pada retina dengan
perantaraan serabut nervus optikus, menghantarkan rangsangan ini kepusat
penglihatan pada otak utnuk
ditafsirkan. Cahaya yang jatuh kemata menimbulkan banyangan yang letak-letak
difokuskan pada retina. Banyangan itu menembus dan diubah oleh kornea lensa
badan aqueous dan vitrous. Lensa membiaskan cahaya dan memfokuskan banyangan
pada retina bersatu menangkap sebuah titik bayangan yang difokuskan.
B.
TELINGA
Telinga
merupakan organ pendengaran dan juga memainkan peran penting dalam
mempertahankan keseimbangan. Bagian-bagian yang berperan dalam pendengaran: bagian
luar, bagian tengah, dan koklea. Bagian-bagian yang berperan dalam
keseimbangan: kanal semi viskular, utrikel, dan sakulus.
1)
Struktur
dan fungsi telinga
Telinga
eksterna mempunyai dua bagian aurikula menonjol dari samping kepala terdiri
dari: fibro kartilago (tipis dan elastis), ditutupi kulit yang berbentuk corong
yang mengantar gelombang suara menunuju ke meatus akustik eksterna ini
membentuk kanal yang melengkung, lengkungan depan atas, lengkungan belakang
atas, dan lengkungan depan dan sedikit menurun. Lengkungan ini bisa diluruskan
dengan tarikan lunak, pada aurikula dewasa: ditarik keatas belakang, pada
anak-anak: hanya ditarik kebelakang,
pada bayi ditarik kebawa belakang. Ujung eksternal naetus bagian dalam ditutupi
oleh membrane timfani. Pada tepi kulit kartilago neatus rambu-rambu halus dan
banyak kelenjar yang mengekskresi serumen yang melindungi kanal dari debu atau
benda asing lain. Tetapi serumen sendiri dapat menjadi hambatan akubat
akumulasi, sehingga untuk mengeluarkanya diperlukan penyemprotan.
Telinga bagian tengah merupakan ruang kecil dalam
tulang temporal, dipisahkan oleh membrane timfani dari telinga bagian luar,
didnding selanjutnya dibentuk oleh dinding bagian lateral telinga dalam.
Telingah bagian dalam, yang terletak
bagian dalam vetrosa tulang temporal, terdiri dari dua bagian: tulang labyrinth
yang menonjol (bony labyrinth) dan membran labyrinth.
Tulang labyrinth terbagi menjadi
tiga bagian: vestibula, koklea, dan kanal semi sirkular.
Vestibula berdampingan dengan
telinga tengah melewati dua lubang: fenesta vestibule, yang ditempati oleh
dasar stapes dan fenesta koklea,yang terisi jaringan fibrosa.
Koklea penting bagi fungsi
pendengaran. Koklea adalah saluran berbentuk spiral yang membentuk dua pertiga
putaran yang mengitari pusat tulang yang disebut modiolus.
semi sirkular berjumlah tiga dan terletak
diatas dan dibelakang vestibula dalam tiga ruang yang berbeda, satu vertikel,
satu horizontal dan yang lain transversal. Semua ruang ini berisi perilimfe.
Labirynth membranosa terdapt didalam tulang labirynth walaupun ukurannya lebih
kecil. Membrane ini meliputi: urtikel, sakul, duktus semikular dan duktus
koklea.
2)
Proses
Penghantaran Suara
Gelombang suara adalah suatu
gelombang getaran udara yang timbul akibat getaran sautu objek. Vibrasi senar
biola atau pita suara menimbulkan getaran udara, yang kontak dengannya dan
menghasilkan gelombang getrana yang menyebar kesemua arah, seperti riak kolam
yang muncul bila air kolam dilempari kerikil.
Untuk menghasilkan udara, vibrasi
harus berada pada kecepatan tertentu.telinga manusia dirangsang hanya fibrasi dengan kecapatan antara 30 sampai
30.000 perdetik.getaran yang lambat menimbulkan nada yang rendah.dan nada yang
cepat menimbulkannada yang tinggi.inilah penyebab suara pria lebih rendah
daripada suara wanita,yakni pita suara pria lebih panjang dan bergetar lebih
lambat,sementara pita suara wanita lebih pendekdan bergetar lebih cepat.
Gelombang suara secara normal dihantarkan
oleh udara,tetapi juga dapat melewati benda padat dan pada kenyataanya hantaran
benda padat lebih cepat dari pada hantaran udara.
Pendengaran,dalam
hal ini gelombang suara,membuat membrane timpani bergetar, sehingga osikel
vestibule fenestra bergetar,yang kemudian menyebabkan perilimfe bergerak.
3)
Proses
Menjaga Keseimbangan
Nervus
yang terbesar dalam kanalis semisirkularis menghantarkan implus-implusmenuju
otak,implus-implus ini dibangkitkan dalam kanal-kanal tadi,karna adanya
perubahan kedudukan cairan dalam kanal
atau saluran itu. Hal ini mempunyai hubungan erat dengan kesadaran kedudukan
kepala terhadap badan. Apabila seseorang didorong kesalah satu sisi maka
kepalanya cenderung miring kearah lain (berlawanan dengan arah badan yang
didorong). Guna mempertahankan keseimbangan, berat badan diatur, posisi badan
dipertahankan sehingga jatuhnya badan dapat dipertahankan. Respon badan berupa
gerak refleks, guna memindahkan berat badan serta mempertahankan keseimbangan.
Untuk mempertahankan posisi tertentu gaya gravitasi harus dilawan melalui
mekanisme sensori dengan proprioseptik. Apparatus vestibule mendeteksi
perubahan sinyal atau mengaktifkan respons motor adapatik dalam mempertahankan
keseimbangan.
C.
HIDUNG
1) Struktur Dan Fungsi Hidung
Hidung berfungsi sebagai saluran udara
untuk mengalir ke dan dari paru-paru. Jalan nafas ini berfungsi sebagai
penyarin kotoran dan melembatkan serta menghancurkan udara yang dihirup ke
dalam paru-paru. Hidung bertanggung jawab terhadapat olpaksi terletak dalam
mukosa hidung. Fungsi ini kurang sejalan dengan pertambahan usia.
Karang hidung (konka nasalis),
yang berjumlah tiga buah:
1.
Konka nasalis inferior (karang hidung
bagian bawa)
2.
Konka nasalis media (karang hidung
bagian tengah)
3.
Konka nasalis superior (karang hidung
bagian atas)
2) Proses Menghidu
Bau
yang masuk kedalam rongga hidung akan merangsang saraf (nervus olfaktorius) dan
bulbus olfaktorius. Indera bau bergerak melalui traktus olfaktorius dengan
perantaraan stasiun penghubung hingga mengcapai daerah penerima akhir dalam pusat
olfaktorius pada lobus temporalis di otak besar tempat perasaan itu
ditafsirkan. Rasa pencium dirangsang oleh gas yang dihisap dan kepekaan atas
rasa tersebut mudah hilang duhadapkan pada suatu bau yang sesat dan pengap,
tidak merasakan bau yang tidak enak sementara dilain pihak bau segera menyengat
hidung orang yang baru datang dari lingkungan udara sehat.
Rangsangan Reseptor
Rangsangan
reseptor hanya berespons terhadap senyawa yang kontak dengan epitel olfaktorius
dan dilarutkan dalam lapisan tipis mokus yang menutupinya.Ambang olfaktorius
yang menggambarkan sensitivitas hebat reseptor olfaktoriustrhadap sejumlah
senyawa yang dapat dicium pada konsentrasi kurang dari 500pg/l diubah sekitar
30% dari sebelum dapat dideteksi.melekul penghasil bau mengandung 3-20 atom karbon yang
mempunyai bau yang berbeda.
Diskriminasi Bau
Manusia
dapat membedakan bau antara 200-4000 bau yang berbeda dan menghasilkan pola
ruang yang berbeda dari peningkatan aktivitas metabolic didalam olfaktori.bau
khusus bergantung pada pola ruang perangsangan secara kontinu pada bau yang
paling tidak disukai, maka persepsi bau menurun kemudian berhenti.ini
disebabkan oleh adaptasi yang cukup cepat yang timbul dalam system olfaktorius.
Kelainan pada Penciuman
Rasa penciuman akan lemah apabila selaput
lender hidung sangat kering, basah atu membengkak seperti keadaan
influenza.rasa penciuman akaqn sama sekali akibat komplikasi dari suatucedera
pada kepala. Ambang penciuman meningkat dengan bertambahnya usia.beberapa
gangguan pada penciuman meliputi:
1. Anosmia.
2. Hiposmia.
3. Disosmia.
Kesimpulan
Pancaindra adalah
organ-organ yang di khsuskan untuk menerima jenis rangsangan tertentu.mata
merupakan organ penglihatan yang fungsi utama
menfokuskan cahaya kedalam retina. Retina terdiri dari jaringan saraf
yang mengirim sinyal yang dihasilkan cahaya ke otak.
retina
merupakan membrane yang diadapatasi
untuk menarima sinar cahaya yang terdiri dari banyak serabut dan sel saraf dan tersusun atas sel
batag dan sel kerucut, yang diduga memiliki fungsi yang terpisah. Telinga
merupakan organ pendengaran dan juga memainkan peran penting dalam
mempertahankan keseimbangan. Bagian-bagian yang berperan dalam pendengaran:
bagian luar, bagian tengah, dan koklea.
=>Telinga
Telinga
eksterna mempunyai dua bagian aurikula menonjol dari samping kepala terdiri
dari: fibro kartilago (tipis dan elastis), ditutupi kulit yang berbentuk corong
yang mengantar gelombang suara menunuju ke meatus akustik eksterna ini
membentuk kanal yang melengkung, lengkungan depan atas, lengkungan belakang
atas, dan lengkungan depan dan sedikit menurun.
=>Hidung
Hidung
berfungsi sebagai saluran udara untuk mengalir ke dan dari paru-paru. Jalan
nafas ini berfungsi sebagai penyarin kotoran dan melembatkan serta menghancurkan
udara yang dihirup ke dalam paru-paru.
=>Proses Menghidu
Bau yang masuk kedalam rongga hidung
akan merangsang saraf (nervus olfaktorius) dan bulbus olfaktorius. Indera bau
bergerak melalui traktus olfaktorius dengan perantaraan stasiun penghubung
hingga mengcapai daerah penerima akhir dalam pusat olfaktorius pada lobus
temporalis di otak besar tempat perasaan itu ditafsirkan
DAFTAR
PUSTAKA
Ahmad
A. K. Muda. 1995. Kamus Lengkap
Kedokteran. Surabaya: Penerbit Citas Media Pers.
Anderson
silvia Price1996. Patofisiologi:Konsep
Klinik Proses-Proses Penyakit: Jakarta: EGC
Brooker.
1992. Human Struktur and Function.
London: Mosby.
Carola
JP dan Noback CR. 1992. Human Anatomi and
Physiology.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar