Jumat, 29 Maret 2013

Anatomo Fisiologi Sistem reproduksi Wanita



MAKALAH  ANATOMI  FISIOLOGI

SISTEM REPRODUKSI WANITA





 

 

                           






OLEH:
KELOMPOK VIII
NAMA                                                                                                     
ü  NURFAIDAH                       
ü  NUR INTAN
ü  NUR  JANNAH M
ü  NURSANDI EFENDI
ü  PUTRI INDAH SARI
ü  RAKIQ HAIDIR
ü  RIANA GUSNITA MOCHTAR

AKADEMI KEPERAWATAN MUHAMMADIYAH MAKASSAR
TAHUN AJARAN 2012/2013

KATA PENGANTAR
Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga Makalah Patologi yang berjudul “Hipertensi & Kongesti Kronik Vena dapat terselesaikan. Salam dan shalawat kami sampaikan kepada junjungan kita baginda Nabi Muhammad SAW, karena berkat kegigihannyalah sehingga kita berada di zaman beradap seperti sekarang ini.
Untuk itu pada kesempatan ini, kami mengucapkan banyak terima kasih kepada teman-teman yang telah membantu kami dalam proses penyelesaian penyusunan makalah ini, serta khususnya kepada Ibu Rahmawati S.Kep,M.Kes. selaku dosen Anatomi Fisiologi yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan pada kami guna terselesainya makalah ini, dengan tidak mengurangi rasa hormat yangtidak dapat kami sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kami mohon kritik dan saran dari pembaca dan teman-teman sekalian guna membangun dan menyempurnakan makalah ini. Untuk itulah kami ucapkan terima kasih.
Wassalam……
Makassar, 11 Januari 2013
                                                                                                Penyusun



DAFTAR ISI
Kata Pengantar……………………………………………………………….i
Daftar Isi……………………………………………………………………..ii
Bab I
  Pendahuluan………………………………………………………………..1
Bab II
    Sistem Reproduksi Wanita…………………………………………….….2
A.Struktur dan Fungsi Sistem Reproduksi Wanita……………………….…2
 1.Alat Genetalia Luar (Eksternal)…………………………………………..2
    a.Vulva…………………………………………………………………....2
    b.Tundun(Mons Veneris)………………………………………………....3
    c.Labia Mayora(Bibir Besar)…………………………………………..….3
    d.labio minora (Bibir Kecil)…………………………………………….…3
    e.klitoris (Klentit)………………….………………………………………3
    f.vestibulum (Serambi)……………………………………………………4
    g.Hymen (Selaput Dara)……………………………………………….….4
 2.Genetalia  Dalam (Internal)…………………………………………….…4
   a.Vagina (Liang Kemaluan)………………………………………………..5
   b.Uterus (Rahim)………………………………………………………...…5
   c.Ovarium…………………………………………………………………..5
   d.Tuba Fallopi ……………………………………………………………..6
  e.Ligamentum…………………………………………………………...….6
3.Kelenjar Mammae………………………………………………………….6
  a.Korpus……………………………………………………………...……..7
  b.Areola…………………………………………………………………..…8
  c.Papilla………………………………………………………………...…...8

B.Regulasi Hormonal………………………………………………………..9
    a.Hormon Estrogen …………………………………………………..…..9
    b.Hormon Progesterone………………………………………………......9
    c.Follicle Stimulating Hormone (FSH)………………………………..….9
   d.Luteinizing Harmone (LH)………………………………………….…..9
   e.Prolaktin Luteotropin  (LTH)…………………………………….….....10







C.Siklus Menstruasi

1.     Stadium Menstruasi (Desquamasi)…………………………………..………………..11

2.     Stadium Post-Menstruum (Regenerasi)………………………………..……………11

3.     Stadium Inter Menstruum (Proliferasi)………………………………………..…….11

4.     Stadium pra Menstruum (Sekresi)……………………………………………..….....11








BAB I
           PENDAHULUAN

           Masa pubertas pada wanita merupakan masa produktif yaitu masa untuk mendapat keturunan, yang berlangsung kurang lebih 40 tahun. Setelah  itu, wanita memasuki masa klimakterium yaitu masa peralihan  antara masa reproduksi dengan masa senium (kemunduran), di mana haid berangsur-angsur berhenti selama 1-2 bulan dan kemudian berhenti sama sekali, yang disebut menopause. Selanjutnya terjadi kemunduran alat-alat reproduksi, organ tubuh , dan kemampuan fisik.



BAB II
SISTEM REPRODUKSI WANITA

A.    Struktur dan Fungsi Sistem  Reproduksi Wanita
Pada wanita pubertas ditandai dengan menstruasi pertama(Menarke),uterus dan vagina membesar,buah dada membesar,serta jaringan ikat dan saluran darah bertambah,lengkung tubuh berkembang,adanya bulu ketiak dan pubis pelvis membesar.  
Genetalia pada wanita terpisah dari uretra yang mempunyai saluran tersendiri. Alat reproduksi wanita dibagi menjadi dua bagian:

1.    Alat Genetalia Luar (Eksternal)



Alat genetalia luar terdiri:
a)        Vulva
Vulva adalah tempat bermuaranya sistem urogenital.
Fungsi :
1.       Sebagai indra raba/ sentuhan
2.      Kelenjar  : menghasilkan cairan untuk membasahi dan melicinkan permukaan vulva





b)        Tundun (Mons Veneris)
Tundun (Mons Veneris) adalah bagian yang menonjol yang terdapat di atas dan didepan simpisis yang terdiri dari jaringan dan lemak. Pada saat puberitas mons veneris ditumbuhi oleh rambut-rambut. Fungsi dari rambut tersebut untuk melindungi alat genetalia dari masuknya kotoran, selain itu untuk estetika.
c)         Labia Mayora (Bibir Besar)
Labia mayor adalah dua lipatan kulit panjang melengkung yang menutupi lemak dan jaringan ikat yang menyatu dengan mons pubis. Keduanya memanjang dari mons pubis ke arah bawah mengelilingi labia minor, berakhir di perineum pada garis tengah. Labia mayor memiliki panjang 7-8 cm, lebar 2-3 cm, dan tebal 1-1,5 cm dan agak meruncing pada ujung bawah.  Labia mayor melindungi labia minor, meatus urinarius, dan introitus vagina (lubang vagina). Pada wanita yang belum pernah melahirkan pervagina, kedua labia mayor terletak berdekatan di garis tengah menutupi struktur-struktur di bawahnya. Setelah melahirkan anak dan mengalami cedera pada vagina atau perineum, labia sedikit terpisah bahkan introitus vagina terbuka. Penurunan produksi hormone menyebabkan atrofi labia mayor.

d)        Labia Minora (Bibir kecil)
Labia minor terletak di antara dua labia mayor dan merupakan lipatan kulit yang panjang, sempit, dan tidak berambut, yang memanjang ke arah bawah dari bawah klitoris dab menyatu dengan fourchette. Sementara bagian lateral dan anterior labia biasanya mengandung pigmen, permukaan medial labia minor sama dengan mukosa vagina merah muda dan basah. Pembuluh darah yang banyak membuat labia berwarna merah kemerahan dan memungkinkan labia minor membengkak, bila ada stimulus emosional dan stimulus fisik. Kelenjar di labia minor juga melumasi vulva. Suplai saraf yang banyak membuat labia minor menjadi sensitif. Ruangan antara kedua labia minor disebut vestibulum.
e)        Klitoris (Klentit) 
       Sebuah jaringan ikat erektil kecil kira-kira sebesar kacang hijau yang dapat mengeras dan tegang (erektil) yang mengandung urat saraf. Klitoris adalah tonjolan yang dibentuk dari gabungan bagian atas labium mayor dan labium minor. Merupakan suatu tunggul yang efektif sama dengan penis laki-laki.
       Klitoris banyak mengandung saraf sensoris dan pembuluh darah sehingga klitoris merupakan daerah erotik yang merupakan daerah erotik yang utama pada wanita.
Klitoris akan membesar dan mengeras apabila mendapat rangsangan seksual.




f)          Vestibulum (Serambi)
     Merupakan daerah parmukaan vagina. Terdapat orifisium uretra dan introitus vagina serta 2 kelenjar bartolini dan 2 kelenjar skene yang berfungsi mengeluarkan cairan apabila rangsangan seksual berguna melumasi vagina pada saat bersenggama.
g)        Hymen (Selaput dara)
          Merupakan lapisan tipis yang menutupi sebagian besar dari introitus vagina.Selaput darah ini berlubang sebesar ujung jari sehingga darah haid maupun sekret dan cairan dari genetalia internal dapat mengalir keluar.
Selaput darah ini akan robek akibat hubungan seksual dan terjadi sedikit perdarahan          karena putusnya pembuluh darah kapiler yg ada di selaput darah.
  Letak mulut vagina pada bagian ini bentuknya berbeda-beda yang seperti bulan sabit,konsistensi alat yang kaku dan yang lunak,lubangnya ada yang seujung jari,ada juga dapat dilalui satu jari.  


2.    Genitalia Dalam (Internal)
         


Suatu alat reproduksi yang berada didalam yang tak dapat dilihat kecuali dengan pembedahan.Alat genetalia bagian dalam terdiri dari :

a.Vagina(Liang kemaluan)
     Vagina adalah suatu organ yang merupakan saluran yang mempunyai rugae atau lipatan-lipatan sehingga memungkinkan liang vagina dapat memanjang ataupun memendek.
                    Fungsi vagina :
a.   Sebagai saluran keluar untuk mengeluarkan darah waktu haid dan sekret dari dalam uterus.
b.   Sebagai alat untuk bersenggama
c.   Sebagai jalan lahir bayi waktu melahirkan
Juga dapat dikatakan tabung yang dilapisi membrandari jenis epitalium bergaris khusus,dialiri banyak pembuluh darah dan serabut saraf. Panjangnya dari vestibulum  sampai uterus 7 cm. Bagian ini merupakan penghubung antara introitus vagina dan uterus.Dinding depan liang senggama 9 cm,lebih pendek dari dinding belakang .Pada puncak vagina menonjol leher rahim yang disebut porsio.Bentuk vagina sebelah dalan berlipat-lipat yang disebut rugafe.
 
 b. Uterus (Rahim)
Organ muskuler yang tebal,memiliki rongga yang berada diantara vesika urinaria disebelah anterior dan rectum disebelah posterior.Panjang uterus 7,5 cm dan lebar 4-5 cm dengan berat sekitar 60 gram.Uterus terdiri dari:         
a.    Fundus Uteri (Dasar Rahim).Bagian uterus yang terletak antara  kedua pangkal saluran telur.
b.    Korpus Uteri.Bagian uterus yang terbesar dari kehamilan,bagian ini berfungsi sebagai tempat janin berkembang.Rongga yang terdapat pada korpus uteri disebut kavum uteri atau rongga rahim.
c.    Seviks uteri.Ujung serviks yang menuju puncak vagina disebut porsio ,hubungan antara kavum uteri dan kanalis servikalis disebut ostium uteri internium.
Dinding uterus terdiri dari :
ü  Lapisan luar (Perimetrium)
ü  Lapisan tengah (Miometrium)
ü  Lapisan paling dalam (Endometrium)
Fungsi uterus:
ü  Sebagai tempat bersarangnya atau tumbuhnya janin didalam rahim pada saat hamil.
ü  Memberi makanan pada janin melalui placenta yang melekat pada dinding rahim.

c.Ovarium
Merupakan kelenjar berbentuk buah kenari terletek kiri dan kanan uerus dibawah tuba uterina dan terikat disebelah belakang oleh ligamentum latum uterus.Setiap  bulan folikel berkembang dan sebuah ovum di lepaskan pada saat  kira-kira pertengahan (hari ke 14) siklus menstruasi. Ovarium disebut juga indung telur .


Ovarim mempunyai tiga fungsi:
a)    Memproduksi ovum
b)    Memproduksi hormon estrogen
c)    Memproduksi progesterone
Ovarium ada dua, terletak di kanan dan di kiri uterus.
Ovum telah terbentuk sejak masa bayi sekitar 300.000 – 600.000
Ovum dikelilingi oleh folikel promordial sejak wanita menginjak puberitas, ovum ini akan matang satu persatu  de graff.
Folikel de graff akan mendesak keluar dan pecah.
Matangnya sel telur dan keluarnya dari ovarium    disebut ovulasi (masa subur) sel telur ini biasanya setiap bulan hanya satu yang matang, bisa berasal dari ovarium kanan maupun kiri à      bila saat itu ada pembuahanà        anak kembar dengan dua telur.
Ovum yang telah dikeluarkan dapat bertahan hidup 24 jam di dalam tubuh.

d. Tuba Falopi
Dua buah saluran muskuler yang terbentang dari sudut superior uterus kearah lateral dengan panjang masing-masing sekitar 8-14 cm . Tuba falopi terdiri atas  :
a)        Pars interstitialis ,bagian yang terdapat didinding uterus.
b)        Pars ismika/ ismus merupakan bagian medial tuba yang sempit seluruhnya .
c)         Infundibulum,bagian yang ujung tuba yang terbuka kearah abdomen dan mempunyai umbai yang disebut fimbria untuk menangkap telur kemudian menyalurkan telur kedalam tuba.
Tuba falopi berfungsi sebagai saluran yang membawa ovum yang dilepaskan ovarium kedalam uterus.

e. Ligamentum
Adalah suatu lipatan otot terdiri dari jaringan ikat yang kuat menyerupai tali.Fungsinya untuk mengikat atau menahan organ –organ reproduksi wanita agar terpiksasi dengan baik pada tempatnya,tidak bergerak dan berhubungan dengan organ sekitarnya .

3.        Kelenjar Mammae
Payudara (mammae, susu) adalah kelenjar yang terletak di bawah kulit, di atas otot dada. Fungsi dari payudara adalah memproduksi susu untuk nutrisi bayi dan mempunyai peranan penting dalam respon dan rangsangan seksual. Manusia mempunyai sepasang kelenjar payudara, yang beratnya kurang lebih 200 gram, saat hamil 600 gram dan saat menyusui 800 gram.
Pada payudara terdapat tiga bagian utama, yaitu :
1. Korpus (badan), yaitu bagian yang membesar.
2. Areola, yaitu bagian yang kehitaman di tengah.
3. Papilla atau puting, yaitu bagian yang menonjol di puncak payudara.
Gambar 1. Anatomi payudara
1. Korpus
Korpus terdiri dari jaringan kelenjar payudara, saluran susu (duktus laktiferus), jaringan ikat, lemak, pembuluh darah, saraf dan pembuluh limfe.
Alveolus, yaitu unit terkecil yang memproduksi susu. Bagian dari alveolus adalah sel Aciner, jaringan lemak, sel plasma, sel otot polos dan pembuluh darah. Hormon prolaktin mempengaruhi sel alveoli untuk menghasilkan ASI.Lobulus, yaitu kumpulan dari alveolus.Lobus, yaitu beberapa lobulus yang berkumpul menjadi 15-20 lobus pada tiap payudara.
ASI disalurkan dari alveolus ke dalam saluran kecil (duktulus), kemudian beberapa duktulus bergabung membentuk saluran yang lebih besar (duktus laktiferus).
Merupakan saluran kecil yang berfungsi menyalurkan ASI dari alveoli ke sinus laktiferus Disebut juga sebagai ampula. Merupakan saluran ASI yang melebar dan membentuk kantung di sekitar aerola, yang berfungsi untuk menyimpan ASI.Jaringan lemak di sekeliling alveoli dan duktus laktiferus menentukan besar kecilnya ukuran payudara. Ukuran payudara yang besar atau kecil memiliki alveoli dan sinus laktiferusyang sama, sehingga dapat menghasilkan ASI yang sama banyaknya. Di sekeliling alveoli juga terdapat otot polos yang akan berkontraksi dan memeras keluar ASI. Keberadaan hormon oksitosin menyebabkan otot tersebut berkontraksi.
     2. Areola
Areola merupakan bagian yang lebih berpigmen di sekeliling puting. Areola terdiri dari kelenjar-kelenjar kecil yang disebut sebagai kelenjar Montgomery, yang menghasilkan cairan berminyak untuk menjaga kesehatan kulit di sekitar areola juga berfungsi melemaskan dan melindungi areola sewaktu menyusui.  Selain itu pada areola juga terdapat otot polos dan ujung-ujung serabut saraf. Fungsi otot polos dalam puting dan areola adalah mengurangi permukaan areola, menonjolkan puting dan mengosongkan sinus laktiferus waktu menyusui.
3.Papilla
Puting susu bagian dari kulit payudara. Puting mengandung ujung-ujung saraf perasa yang sensitif, dan otot polos yang akan berkontraksi bila ada rangsangan
Bentuk puting ada empat, yaitu bentuk yang normal, pendek/ datar, panjang dan terbenam (inverted).
Gambar 2. Bentuk puting susu normal
Gambar 3. Bentuk puting susu pendek
Gambar 4. Bentuk puting susu panjang
Gambar 5. Bentuk puting susu terbenam/ terbalik
Tumbuh kembang payudara berawal saat memasuki pubertas dimana sistem hormonal wanita mulai berfungsi. Hormon estrogen mempengaruhi pertumbuhan sistem saluran, puting dan jaringan lemak. Sedangkan hormon progesteron berperan dalam tumbuh kembang kelenjar susu. Selama masa kehamilan, payudara membesar akibat pengaruh hormon estrogen dan progesteron yang meningkat. Umumnya air susu belum diproduksi saat hamil.  Segera setelah melahirkan kelenjar hipofisis mulai mengeluarkan hormon prolaktin yang bertanggung jawab atas produksi air susu pada kelenjar susu akibat adanya rangsang puting dari hisapan bayi. Sedangkan proses pengeluaran air susu dibantu oleh kontraksi otot disekitar puting dan areola yang dirangsang oleh hormon oksitosin (hormon yang utamanya bertanggung jawab dalam kontraksi rahim saat bersalin)





B.   Regulasi Hormonal
             Pada wanita terdapat releasing factor (RF) yang dikeluarkan dari hipotalamus ke hipofisis yang merangsang pengeluaran. Follicle Stimulating Hormone (FSH) dan Luteinizing  Hormone (LH), keduanya dikeluarkan dari hipofisis anterior.
1.  Hormon Estrogen. Disekresi oleh sel-sel trache intravolikel ovarium, korpus latum dan plasenta,sebagian kecil oleh korteks adrenal. Estrogen mempermudah pertumbuhan folikel ovarium dan meningkatkan tuba uterine dan jumlah otot uterus dan kadar protein ontraktil uterus.
Estrogen meningkatkan pertumbuhan duktus-duktus yang terdapay pada kelenjar mamae dan merupakan hormone feminisme wanita terutama disebabkan hormone endrogen. Kerja estrogen pada uterus,vagina, dan beberapa jaringan lainnya menyangkut interaksi dan reseptor protein dalam sitoplasma sel. Pengruh terhadap organ seksual, pembesaran tuba plopii, uterus, vagina, pangndepan lemak pada mons veneris, dan labia mengawali pertumbuhan mamae. Kelenjar mamae berkembang dengan cepat, tumbuh rambut pada pubis dan aksila serta kulit menjadi lembut.
2. Hormon Progesteron. Hormone ini dihasilkan oleh korpus luteum dan plsenta, yang bertanggung jawab atas perubahan endometrium dan perubahan siklik dalam serviks dan vagina. Progesteron juga memilki penaruh anti-estrogenik pada sel-sel miometrium, ayng menurunkan kepekaan otot tersebut.
Efek progesteron terhadap tuba falopii meningkatkan sekresi dan mukosa, pada kelenjar mamae meningkatkan perkembangan lobulus dan alveolus kelenjar mamae, keseimbangan elektrolit, peningkatan sekresi air dan natrium.

3. Follicle Stimulating Hormone (FSH). Mulai ditemukan pada gadis umur 11 tahun dan jumlahnya terus bertambah sampai dewasa. FSH dibentuk oleh lobus anterior kelenjar hipofise. Pembentukan FSH ini akan berkurang pada pembentukan/pemberian estrogen dlam jumlah yang cukup, suatu kesadaan yang terjadi pada saat kehamilan.

4. Luteinizing Hormone (LH). LH bkerjasama dengan FSH menyebabkan terjadinyasekresi estrogen dari folikel de Graaf. LH juga menyebabkan penimbunan substansidari progesterone dalam sel granulosa. Bila estrogen dibntuk dalam jumlah yang cukup besar akan menyebabkan penguran produksi FSH sedangkan prouksi LH bertambah hingga merangsang terjadinya ovulasi.

5. Prolaktin (Luteotropin, LTH). Hormone ini ditemukan pada wanita yang mengalmi menstruasi, terbanyak pada urine wanita hamil, masa laktasi dan menopause dibentuk oleh sel alfa (asidofi) dari lobus anterior kelenjar hipofise.
       Fungsi hormone ini adalah mempertahankan produksi progesteron dari korpus luteum kelenjar hipofise, dirangsang dan diatur oleh pusat yang lebih tinggi hipotelamus untuk menghasilkan gonodotrophin releasing factor.




C. Siklus Menstruasi
Wanita yang sehat dan tidak hamil setiap bulan secara teratur mengeluarkan darah dari alat kandungannya yang disebut menstruasi (haid). Siklus menstruasi, selaput lender rahim dari hari ke hari terjadi perubahan yang berulang selama 1 bulan mengalami 4 masa (stadium):


1.      Stadium Menstruasi (Desquamasi)
Dalam  masa ini endomatrium terlepas dari  dinding rahim disertai dengan perdarahan, hanya lapisan tipis yang tertinggal yang disebut stratum basale. Stadium ini berlangsung selama 4 hari. Melalui haid,keluar darah, potongan-potongan endometrium, dan lendir dari serviks. Darah ini tidak membeku karena adanya fermen (biokatalisator)yang mencegah pembekuan darah dan mencairkan potongan-potongan mukosa. Banyaknya  perdarahan selama haid kurang lebih 55cc.

2.      Stadium Post-Menstruum (Regenerasi)
Luka yang terjadi karena endomatrium terlepas, berangsur-angsur ditutup kembali oleh selaput lendir baru yang berasal dari sel epitel endometrium. Pada masa ini , tebal endometrium kira-kira 0,5mm. Fase ini berlangsung mulai stadium menstruasi awal dan berlangsung selama kurang lebih empat hari.
3.      Stadium Inter Menstruum (Proliferasi)
Pada masa ini endomatrium tumbuh menjadi tebal sekitar 3,5 mm. kelenjar-kelenjar tumbuh lebih cepat dari jaringan lain. Fase ini berlangsung dari hari ke-5 haid sampai ke-14 dari hari pertama haid.
4.      Stadium pra Menstruum (Sekresi)
Pada stadium ini endomatrium tetap tebalnya tetapi bentuk kelenjar berubah menjadi panjang dan berliku-liku serta mengeluarkan getah. Dalam endomatrium telah tertimbun glikogen dan kapur yang diperlukan sebagai makanan untuk sel telur. Perubahan ini untuk mempersiapkan endometrium menerima sel telur telur. Fase ini berlangsung hari ke-14 sampai hari ke-28 haid. Kalau tidak terjadi kehamilan maka endomatrium dilepas dengan perdarahan dan berulang lagi siklus menstruasi.








BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
1. Alat Genetalia Luar (Eksternal)
ü  Vulva
ü  Tundun (Mons Veneris)
ü  Labia Mayora (Bibir Besar)
ü  Labia Minora (Bibir Kecil)
ü  Klitoris ( Klentit)
ü  Vestibulum (Serambi)
ü  Hymen (Selaput Dara)
2. Alat Genetalia Dalam (Internal)
ü  Vagina (Liang kemaluan)
ü  Uterus (Rahim)
ü  Ovarium
ü  Tuba Fallopi
ü  Ligamentum

3. Kelenjar Mammae
Pada payudara terdapat tiga bagian utama, yaitu :
1. Korpus (badan), yaitu bagian yang membesar.
2. Areola, yaitu bagian yang kehitaman di tengah.
3. Papilla atau puting, yaitu bagian yang menonjol di puncak payudara.
4. Regulasi Hormonal
    1.  Hormon Estrogen
    2. Hormon Progesteron
    3. Follicle Stimulating Hormone (FSH)
    4. Luteinizing Hormone (LH)
    5. Prolaktin (Luteotropin, LTH)


5. Siklus Menstruasi
    
5.      Stadium Menstruasi (Desquamasi)
6.      Stadium Post-Menstruum (Regenerasi)
7.      Stadium Inter Menstruum (Proliferasi)
8.      Stadium pra Menstruum (Sekresi)




DAFTAR PUSTAKA

Syaifuddin.(2009).Fisiologi Tubuh Manusia untuk Mahasiswa Keperawatan Edisi 2.Jakarta:Salemba Medika

Pujianto,Sri.(2006).Menjelajah Dunia Biologi 2.Solo:Platinum

Intanriani.wordpress.com/alat-reproduksi-kelamin-wanita/


1 komentar:

  1. makasih artikelnya admin,,,bermanfaat bagi banyak orang dan mudah di pahami,,di klik jugaArtikel kesehatan terbaru

    BalasHapus