Jumat, 22 Maret 2013

Makalah Patologi Neoplasma (Kanker/Tumor)



PATOLOGI
NEOPLASMA


DISUSUN OLEH

SUHARTIA (12115)



AKPER MUHAMMADIYAH MAKASSAR
TAHUN AJARAN 2012/2013


KATA PENGANTAR

            Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena atas limpahan Rahmat dan Karunia-Nya Kami dapat menyelesaikan makalah ini.
            Kami sangat berharap bahwa makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
            Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan dari pembaca.



Makassar, 19 Februari 2013
Penyusun

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR




Kanker adalah penyebab utama kedua kematian di Amerika Serikat, hanya penyakit kardiovaskuler yang menimbulkan korban lebih banyak. Yang lebih menyakitkan daripada angka kematian adalah penderitaan emosional dan fisik yang ditimbulkan oleh neoplasma. Pasien dan masyarakat sering bertanya “ Kapan ada obat yang dapat menyembuhkan kanker?”.
Jawaban bagi pertanyaan sederhana ini sulit karena kanker bukan suatu penyakit, tetapi beragam penyakit yang sama-sama memiliki gambaran kekacauan pengendalian pertumbuhan. Beberapa kanker seperti Limfoma Hodkgin, dapat disembuhkan, sementara yang lain, misalnya kanker pancreas, memperlihatkan angka kematian yang sangat tinggi. Satu-satunya harapan untuk mengendalikan kanker terletak pada mempelajari lebih banyak tentang kausa dan patogenesisnya, dan telah banyak dilakukan upaya untuk memahami kausa dan dasar molecular kanker.
Dalam ilmu patologi anatomic, tumor identik dengan neoplasma. Sedangkan dalam klinik istilah tumor sering digunakan untuk semua tonjolan dan diartikan sebagai pembengkakan, pembengkakan ini dapat disebabkan baik oleh neoplasma, maupun oleh radang ( rubor, calor, dolor, tumor, funtio laesa yang merupakan tanda asasi radang dari celcus ) atau perdarahan, dan sebagainya. Neoplasma membentuk tonjolan disebabkan oleh neoplasma.
Neoplasma ialah penyakit pertumbuhan sel. Regenerasi epitel dan pembentukan jaringan granulasi juga merupakan kumpulan sel baru yang sedang tumbuh. Tetapi bukan neoplasma karena pertumbuhannya sesuai dengan jalannya pertumbuhan normal.

Tujuan Umum       : Meningkatkan pemahaman tentang Neoplasma
Tujuan Khusus    : Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang Neoplasma

         Agar mahasiswa lebih memahami tentang Neoplasma







Neoplasma adalah pertumbuhan baru tumor yang bisa concerous (bersifat kanker) atau non cancerous –neoplastic. Massa neoplasma menimbulkan pembengkakan/benjolan pada jaringan tubuh yang disebut tumor.
Tumor atau barah (bahasa Inggris: tumor, tumour) adalah sebutan untuk neoplasma atau lesi padat yang terbentuk akibat pertumbuhan sel tubuh yang tidak semestinya, yang mirip dengan simtoma bengkak. Tumor berasal dari kata tumere dalam bahasa latin yang berarti "bengkak". Pertumbuhannya dapat digolongkan sebagai ganas (malignan) atau jinak (benign).
Tumor ganas disebut kanker. Kanker memiliki potensi untuk menyerang dan merusak jaringan yang berdekatan dan menciptakan metastasis. Tumor jinak tidak menyerang tissue berdekatan dan tidak menyebarkan benih (metastasis), tetapi dapat tumbuh secara lokal menjadi besar. Mereka biasanya tidak muncul kembali setelah penyingkiran melalui operasi.
Menurut wills
Massa jaringan abnormal dengan pertumbuhan berlebihan dan tidak ada koordinasi dengan pertumbuhan jaringan normal dan tetap tumbuh dengan cara yang berlebihan setelah stimulus yang menimbulkan perubahan tersebut berhenti.

Proliferasi non neoplastik bersifat terkendali dan akan mereda bila stimulus primernya dihentikan, macam-macam non neoplastik:
·         RADANG

Pembesaran/tumor akibat proses radang yang disebabkan oleh : infiltrasi / bukan sel-sel radang oedema – vasodilatasi
  •  HIPERTROFIA

Pembesaran suatu organ akibat bertambah besarnya sel-sel jaringan penyusunnya
  •  HIPERPLASIA

Pembesaran suatu organ akibat bertambah banyaknya sel-sel jaringan penyusunnya
  •  DISPLASIA

Pembesaran suatu organ akibat bertambah banyaknya dan bertambah besarnya sel-sel jaringan penyusunnya disertai dengan susunan sel jaringan yang berbeda



Semua tumor baik tumor jinak maupun ganas mempunyai dua komponen dasar ialah parenkim dan stroma. Parenkim ialah sel tumor yang proliferatif,yang menunjukkan sifat pertumbuhan dan fungsi bervariasi menyerupai fungsi sel asalnya. Sebagai contoh produksi kolagen ,musin,atau keratin. Stroma merupakan pendukung parenkim tumor ,terdiri atas jaringan ikat dan pembuluh darah. Penyajian makanan pada sel tumor melalui pembuluh darah dengan cara difusi.
Klasifikasi neoplasma yang digunakan biasanya berdasarkan Sifat Biologik Tumor, yakni :
a.        Tumor Jinak ( Benigna )
Tumor jinak tumbuhnya lambat dan biasanya mempunyai kapsul. Tidak tumbuh infiltratif, tidak merusak jaringan sekitarnya dan tidak menimbulkan anak sebar pada tempat yang jauh. Tumor jinak pada umumnya disembuhkan dengan sempurna kecuali yang mensekresi hormone atau yang terletak pada tempat yang sangat penting, misalnya disumsum tulang belakang yang dapat menimbulkan paraplesia atau pada saraf otak yang menekan jaringan otak.

b.       Tumor ganas ( maligna )
Tumor ganas pada umumnya tumbuh cepat, infiltratif. Dan merusak jaringan sekitarnya. Disamping itu dapat menyebar keseluruh tubuh melalui aliran limpe atau aliran darah dan sering menimbulkan kematian.

c.       Intermediate
Diantara 2 kelompok tumor jinak dan tumor ganas terdapat segolongan kecil tumor yang mempunyai sifat invasive local tetapi kemampuan metastasisnya kecil.Tumor demikian disebut tumor agresif local tumor ganas berderajat rendah. Sebagai contoh ialah karsinoma sel basal kulit.

1.    Diferensiasi dan Anaplasia
Istilah diferensiasi dipergunakan untuk sel parenkim tumor. Diferensiasi yaitu derajat kemiripan sel tumor ( parenkim tumor ). Jaringan asalnya yang terlihat pada gambaran morfologik dan fungsi sel tumor. Proliferasi neoplastik menyebabkan penyimpangan bentuk. Susunan dan sel tumor. Hal ini menyebabkan set tumor tidak mirip sel dewasa normal jaringan asalnya. Tumor yang berdiferensiasi baik terdiri atas sel-sel yang menyerupai sel dewasa normal jaringan asalnya,sedangkan tumor berdiferensi buruk atau tidak berdiferensiasi menunjukan gambaran sel primitive dan tidak memiliki sifat sel dewasa normal jaringan asalnya. Semua tumor jinak umumnya berdiferensiasi baik. Sebagai contoh tumor jinak otot polos yaitu leiomioma uteri. Sel tumornya menyerupai sel otot polos.
 Demikian pula lipoma yaitu tumor jinak berasal dari jaringan lemak ,sel tumornya terdiri atas sel lemak matur,menyerupai sel jaringan lemak normal.
Tumor ganas berkisar dari yang berdiferensiasi baik sampai kepada yang tidak berdiferensiasi .Tumor ganas yang terdiri dari sel-sel yang tidak berdiferensiasi disebut anaplastik. Anaplastik berasal tanpa bentuk atau kemunduran ,yaitu kemunduran dari tingkat diferensiasi tinggi ke tingkat diferensiasi rendah.
Anaplasia ditentukan oleh sejumlah perubahan gambaran morfologik dan perubahan sifat, pada anaplasia terkandung 2 jenis kelainan organisasi yaitu kelainan organisasi sitologik dan kelainan organisasi posisi.
Anaplasia sitologik menunjukkan pleomorfi yaitu beraneka ragam bentuk dan ukuran inti sel tumor. Sel tumor berukuran besar dan kecil dengan bentuk yang bermacam-macam . mengandung banyak DNA sehingga tampak lebih gelap (hiperkromatik ).
Anaplasia posisionalmenunjukkan adanya gangguan hubungan antara sel tumor yang satu dengan yang lain . terlihat dari perubahan struktur dan hubungan antara sel tumor yang abnormal.

2.    Derajat Pertumbuhan
Tumor jinak biasanya tumbuh lambat sedangkan tumor ganas cepat . tetapi derajat kecepatan tumbuh tumor jinak tidak tetap,kadang – kadang tumor jinak tumbuh lebih cepat daripada tumor ganas.karena tergantung pada hormone yang mempengaruhi dan adanya penyediaan darah yang memadai.
Pada dasarnya derajat pertumbuhan tumor berkaitan dengan tingkat diferensiasi sehingga kebanyakan tumor ganas tumbuh lebih cepat daripada tumor jinak.
Derajat pertumbuhan tumor ganas tergantung pada 3 hal,yaitu :
a.       Derajat pembelahan sel tumor
b.      Derajat kehancuran sel tumor
c.       Sifat elemen non-neoplastik pada tumor

Pada pemeriksaan mikroskopis jumlah mitosis dan gambaran aktivitas metabolisme inti yaitu inti yang besar,kromatin kasar dan anak inti besar berkaitan dengan kecepatan tumbuh tumor.
Tumor ganas yang tumbuh cepat sering memperlihatkan pusat-pusat daerah nekrosis / iskemik. Ini disebabkan oleh kegagalan penyajian daerah dari host kepada sel – sel tumor ekspansif yang memerlukan oksigen.

3.    Invasi Lokal
Hampir semua tumor jinak tumbuh sebagai massa sel yang kohesif dan ekspansif pada tempat asalnya dan tidak mempunyai kemampuan mengilfiltrasi, invasi atau penyebaran ketempat yang jauh seperti pada tumor ganas.
Oleh karena tumbuh dan menekan perlahan – lahan maka biasanya dibatasi jaringan ikat yang tertekan disebut kapsul atau simpai, yang memisahkan jaringan tumor dari jaringan sehat sekitarnya. Simpai sebagian besar timbul dari stroma jaringan sehat diluar tumor, karena sel parenkim atropi akibat tekanan ekspansi tumor. Oleh karena ada simpai maka tumor jinak terbatas tegas, mudah digerakkan pada operasi. Tetapi tidak semua tumor jinak berkapsul,ada tumor jinak yang tidak berkapsul misalnya hemangioma.
Tumor ganas tumbuh progresif,invasive, dan merusak jaringan sekitarnya. Pada umumnya terbatas tidak tegas dari jaringan sekitarnya. Namun demikian ekspansi lambat dari tumor ganas dan terdorong ke daerah jaringan sehat sekitarnya. Pada pemeriksaan histologik,masa yang tidak berkapsul menunjukkan cabang – cabang invasi seperti kaki kepiting mencengkeram jaringan sehat sekitarnya.
Kebanyakan tumor ganas invasive dan dapat menembus dinding dan alat tubuh berlumen seperti usus,dinding pembuluh darah,limfe atau ruang perineural. Pertumbuhan invasive demikian menyebabkan reseksi pengeluaran tumor sangat sulit.
Pada karsinoma in situ misalnya di serviks uteri, sel tumor menunjukkan tanda ganas tetapi tidak menembus membrane basal. Dengan berjalannya waktu sel tumor tersebut akan menembus membrane basal.

4.    Metasatasis / Penyebaran
Metastasis adalah penanaman tumor yang tidak berhubungan dengan tumor primer. Tumor ganas menimbulkan metastasis sedangkan tumor jinak tidak. Infasi sel kanker memungkinkan sel kanker menembus pembuluh darah, pembuluh limfe dan rongga tubuh,kemudian terjadi penyebaran. Dengan beberapa perkecualian semua tumor ganas dapat bermetastasis. Kekecualian tersebut adalah Glioma ( tumor ganas sel glia ) dan karsinoma sel basal , keduanya sangat infasif, tetapi jarang bermetastasis.
Umumnya tumor yang lebih anaplastik,lebih cepat timbul dan padanya kemungkinan terjadinya metastasis lebih besar. Namun banyak kekecualian. Tumor kecil berdiferensiasi baik, tumbuh lambat, kadand- kadang metastasisnya luas. Sebaliknya tumor tumbuh cepat ,tetap terlokalisir untuk waktu bertahun- tahun.



Sebagian besar bukti mengisyaratkan bahwa pembentukan kanker merupakan suatu proses bertingkat yang membutuhkan waktu lama, yang di sebut teori inisiasi promosi pada karsino genesis.
Sel - sel kanker terbentuk dari sel - sel normal dalam suatu proses kompleks yang disebut transformasi, yang terdiri dari inisiasi dan promosi. teori inisiasi-promosi menyatakan bahwa langkah pertama karsinogenesis adalah mutasi menetap dari DNA sel selama Transkipsi DNA. Agar kanker dapat terbentuk dari kejadian awal ini atau mutasi menetap ini, maka harus ada interaksi yang berlangsung lama bagi sel tersebut dengan berbagai zat promotor.
Zat - zat promotor adalah zat yang merangsang reproduksi dan pembelahan sel, jadi banyaknya penyebab inisiasi, adanya berbagai promotor, faktor keturunan, umur dan lingkungan, semua itu berperan dalam pembentukan kanker. Pada tahap Inisiasi atau pengenalan terjadi suatu perubahan menetap tertentu dalam bahan genetik sel yang memancing sel bakal menjadi ganas.

Pencegahan Secara Umum

Cara pencegahan umum kanker adalah mengurangi paparan terhadap bahan karsinogen, misalnya tidak merokok, menghindari makanan tinggi lemak, menambah makanan tinggi serat seperti sayuran dan buah, hidup akif fisik, mengupayakan berat badan yang ideal, dan hidup dengan pola sehat. Pencegahan juga dapat dilakukan dengan penapisan atau screening terhadap kemungkinan terkena kanker. Tes penapisan kanker ini dimaksudkan untuk mengetahui kemungkinan terjadinya kanker sehingga dapat menurunkan jumlah kematian akibat kanker karena jika kanker ditemukan pada stadium sangat dini, dimana kanker belum menyebar lebih jauh, biasanya kanker tersebut dapat diobati dan memberikan hasil yang optimal.
Sepuluh (10) langkah pencegahan Kanker (taking control program of american cancer society):
Faktor protektif:
1.
 Tingkatkan konsumsi sayuran segar (terutama famili kol), untuk meningkatkan masukan vitamin alami
2.
 Tingkatkan masukan serat, untuk mengurangi resiko ca mammae, ca kolon, ca prostat
3.
 Tingkatkan masukan vitamin A, untuk mengurangi reisko ca esofagus, ca laring, dan ca paru
4.
 Tingkatkan masukan makanan yang banyak mengandung vitamin C, untuk mengurangi ca uteri, ca empedu, ca mammae, dan ca kolon
5.
 Lakukan pengontrolan berat badan, untuk mengurangi resiko ca uteri, ca empedu, ca mammae dan ca kolon
Faktor resiko:
6.
 Kurangi jumlah diit lemak, karena dapat meningkatkan resiko ca mammae, ca kolon, ca prostat
7.
 Kurangi makanan yang mengandung garam, makanan yang diawetkan dengan cara pengasapan dan menggunakan nitrat, karena dapat meningkatkan resiko ca esofagus, ca lambung
8.
 Hentikan merokok, karena dapat meningkatkan resiko ca paru
9.
 Kurangi masukan alkohol, karena dapat meningkatkan resiko ca hepar, ca mulut, ca tenggorokan, ca laring, ca esofagus.
10.
 Hindari pemajanan berlebihan pada sinar matahari, karena dapat meningkatkan resiko ca epidermis.




Neoplasma (neos = baru dan plasma = pembentukan) adalah tumor yang terdiri dari jaringan baru abnormal, tumbuhnya berkelebihan, tidak terkoordinasi, dan tumbuh terus walaupun rangsangan yang menyebabkannya sudah berhenti. Proses pembentukan neoplasma disebut neoplasia.

Disadari oleh penulis bahwa makalah yang telah disusun oleh penilis yang berjudul” Neoplasma ” masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran terhadap makalah yang bersifat membangun agar makalah yang dibuat dapat menjadi lebih baik dan bermanfaat bagi orang lain masyarakat pada umumnya.




















Corwin, Elizabeth J. 2000. Buku Saku Patofisiologi. Jakarta: EGC
^(Inggris)Kufe, Donald W.; Pollock, Raphael E.; Weichselbaum, Ralph R.; Bast, Robert C., Jr.; Gansler, Ted S.; Holland, James F.; Frei III, Emil. (2003). Holland-Frei Cancer medicine - Multistage Carcinogenesis (edisi ke-6). Hamilton on BC Decker Inc.,. ISBN 1-55009-213-8. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/bookshelf/br.fcgi?book=cmed6&part=A4991. Diakses pada 8 Juli 2010.




Price, Sylvia dan Wilson, Lorraine. 1995. Patofisiologi ”Konsep Klinis   Proses-Proses Penyakit” Edisi 4. Buku Kedokteran (EGC). Jakarta

Adam, Syamsunir., 1995, DASAR – DASAR PATOLOGI – seri keperawatan, EGC, Penerbit Buku Kedokteran, Jakarta

Dorland, 2001, KAMUS KEDOKTERAN, EGC, Penerbit Buku Kedokteran, Jakarta

Gibson, J.M., 1996, MIKROBIOLOGI DAN PATOLOGI MODERN – untuk perawat , EGC, Penerbit Buku Kedokteran, Jakarta

Robbins, Stanley L.; Kumar, Vinay., 1995, BUKU AJAR PATOLOGI I, edisi 4, EGC, Penerbit Buku Kedokteran, Jakarta

1 komentar: