PATOLOGI
NEOPLASMA
DISUSUN OLEH
SUHARTIA (12115)
AKPER MUHAMMADIYAH MAKASSAR
TAHUN AJARAN 2012/2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT.
Karena atas limpahan Rahmat dan Karunia-Nya Kami dapat menyelesaikan makalah
ini.
Kami sangat berharap bahwa makalah ini dapat bermanfaat
bagi pembaca.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh
dari kesempurnaan, untuk itu kritik dan saran yang membangun sangat kami
harapkan dari pembaca.
Makassar, 19 Februari 2013
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
Kanker
adalah penyebab utama kedua kematian di Amerika Serikat, hanya penyakit
kardiovaskuler yang menimbulkan korban lebih banyak. Yang lebih menyakitkan
daripada angka kematian adalah penderitaan emosional dan fisik yang ditimbulkan
oleh neoplasma. Pasien dan masyarakat sering bertanya “ Kapan ada obat yang
dapat menyembuhkan kanker?”.
Jawaban
bagi pertanyaan sederhana ini sulit karena kanker bukan suatu penyakit, tetapi
beragam penyakit yang sama-sama memiliki gambaran kekacauan pengendalian
pertumbuhan. Beberapa kanker seperti Limfoma Hodkgin, dapat disembuhkan, sementara
yang lain, misalnya kanker pancreas, memperlihatkan angka kematian yang sangat
tinggi. Satu-satunya harapan untuk mengendalikan kanker terletak pada
mempelajari lebih banyak tentang kausa dan patogenesisnya, dan telah banyak
dilakukan upaya untuk memahami kausa dan dasar molecular kanker.
Dalam ilmu
patologi anatomic, tumor identik dengan neoplasma. Sedangkan dalam klinik
istilah tumor sering digunakan untuk semua tonjolan dan diartikan sebagai
pembengkakan, pembengkakan ini dapat disebabkan baik oleh neoplasma, maupun
oleh radang ( rubor, calor, dolor, tumor, funtio laesa yang merupakan tanda
asasi radang dari celcus ) atau perdarahan, dan sebagainya. Neoplasma membentuk
tonjolan disebabkan oleh neoplasma.
Neoplasma ialah penyakit pertumbuhan
sel. Regenerasi epitel dan pembentukan jaringan granulasi juga merupakan
kumpulan sel baru yang sedang tumbuh. Tetapi bukan neoplasma karena
pertumbuhannya sesuai dengan jalannya pertumbuhan normal.
Tujuan Umum : Meningkatkan pemahaman tentang
Neoplasma
Tujuan Khusus : Meningkatkan pengetahuan dan
pemahaman tentang Neoplasma
Agar mahasiswa lebih memahami tentang
Neoplasma
Neoplasma
adalah pertumbuhan baru tumor yang bisa concerous (bersifat kanker) atau non
cancerous –neoplastic. Massa neoplasma menimbulkan pembengkakan/benjolan pada
jaringan tubuh yang disebut tumor.
Tumor atau barah (bahasa Inggris:
tumor, tumour) adalah sebutan untuk neoplasma
atau lesi padat yang terbentuk akibat
pertumbuhan sel
tubuh yang tidak semestinya, yang mirip
dengan simtoma bengkak. Tumor berasal dari kata
tumere dalam bahasa latin
yang berarti "bengkak". Pertumbuhannya dapat digolongkan sebagai
ganas (malignan) atau jinak (benign).
Tumor
ganas disebut kanker. Kanker
memiliki potensi untuk menyerang dan merusak jaringan yang berdekatan dan menciptakan metastasis. Tumor jinak tidak menyerang tissue
berdekatan dan tidak menyebarkan benih (metastasis), tetapi dapat tumbuh secara lokal
menjadi besar. Mereka biasanya tidak muncul kembali setelah penyingkiran
melalui operasi.
Menurut wills
Massa jaringan abnormal dengan
pertumbuhan berlebihan dan tidak ada koordinasi dengan pertumbuhan jaringan normal dan
tetap tumbuh dengan cara yang berlebihan setelah stimulus yang menimbulkan
perubahan tersebut berhenti.
Proliferasi non neoplastik bersifat terkendali dan akan mereda bila
stimulus primernya dihentikan, macam-macam non neoplastik:
Pembesaran/tumor
akibat proses radang yang disebabkan oleh : infiltrasi / bukan sel-sel radang
oedema – vasodilatasi
- HIPERTROFIA
Pembesaran
suatu organ akibat bertambah besarnya sel-sel jaringan penyusunnya
- HIPERPLASIA
Pembesaran
suatu organ akibat bertambah banyaknya sel-sel jaringan penyusunnya
- DISPLASIA
Pembesaran
suatu organ akibat bertambah banyaknya dan bertambah besarnya sel-sel jaringan penyusunnya
disertai dengan susunan sel jaringan yang berbeda
Semua
tumor baik tumor jinak maupun ganas mempunyai dua komponen dasar ialah parenkim
dan stroma. Parenkim ialah sel tumor yang proliferatif,yang menunjukkan sifat
pertumbuhan dan fungsi bervariasi menyerupai fungsi sel asalnya. Sebagai contoh
produksi kolagen ,musin,atau keratin. Stroma merupakan pendukung parenkim tumor
,terdiri atas jaringan ikat dan pembuluh darah. Penyajian makanan pada sel
tumor melalui pembuluh darah dengan cara difusi.
Klasifikasi
neoplasma yang digunakan biasanya berdasarkan Sifat Biologik Tumor, yakni :
a.
Tumor Jinak ( Benigna )
Tumor jinak tumbuhnya lambat dan
biasanya mempunyai kapsul. Tidak tumbuh infiltratif, tidak merusak jaringan
sekitarnya dan tidak menimbulkan anak sebar pada tempat yang jauh. Tumor jinak
pada umumnya disembuhkan dengan sempurna kecuali yang mensekresi hormone atau
yang terletak pada tempat yang sangat penting, misalnya disumsum tulang
belakang yang dapat menimbulkan paraplesia atau pada saraf otak yang menekan
jaringan otak.
b. Tumor
ganas ( maligna )
Tumor
ganas pada umumnya tumbuh cepat, infiltratif. Dan merusak jaringan sekitarnya.
Disamping itu dapat menyebar keseluruh tubuh melalui aliran limpe atau aliran
darah dan sering menimbulkan kematian.
c.
Intermediate
Diantara
2 kelompok tumor jinak dan tumor ganas terdapat segolongan kecil tumor yang
mempunyai sifat invasive local tetapi kemampuan metastasisnya kecil.Tumor
demikian disebut tumor agresif local tumor ganas berderajat rendah. Sebagai
contoh ialah karsinoma sel basal kulit.
1. Diferensiasi
dan Anaplasia
Istilah
diferensiasi dipergunakan untuk sel parenkim tumor. Diferensiasi yaitu derajat
kemiripan sel tumor ( parenkim tumor ). Jaringan asalnya yang terlihat pada
gambaran morfologik dan fungsi sel tumor. Proliferasi neoplastik menyebabkan
penyimpangan bentuk. Susunan dan sel tumor. Hal ini menyebabkan set tumor tidak
mirip sel dewasa normal jaringan asalnya. Tumor yang berdiferensiasi baik
terdiri atas sel-sel yang menyerupai sel dewasa normal jaringan
asalnya,sedangkan tumor berdiferensi buruk atau tidak berdiferensiasi
menunjukan gambaran sel primitive dan tidak memiliki sifat sel dewasa normal
jaringan asalnya. Semua tumor jinak umumnya berdiferensiasi baik. Sebagai
contoh tumor jinak otot polos yaitu
leiomioma uteri. Sel tumornya menyerupai sel otot polos.
Demikian pula lipoma yaitu tumor
jinak berasal dari jaringan lemak ,sel tumornya terdiri atas sel lemak
matur,menyerupai sel jaringan lemak normal.
Tumor ganas berkisar dari yang
berdiferensiasi baik sampai kepada yang tidak berdiferensiasi .Tumor ganas yang
terdiri dari sel-sel yang tidak berdiferensiasi disebut anaplastik. Anaplastik
berasal tanpa bentuk atau kemunduran ,yaitu kemunduran dari tingkat
diferensiasi tinggi ke tingkat diferensiasi rendah.
Anaplasia
ditentukan oleh sejumlah perubahan gambaran morfologik dan perubahan sifat,
pada anaplasia terkandung 2 jenis kelainan organisasi yaitu kelainan organisasi
sitologik dan kelainan organisasi posisi.
Anaplasia
sitologik menunjukkan pleomorfi yaitu beraneka ragam bentuk dan ukuran inti sel
tumor. Sel tumor berukuran besar dan kecil dengan bentuk yang bermacam-macam .
mengandung banyak DNA sehingga tampak lebih gelap (hiperkromatik ).
Anaplasia
posisionalmenunjukkan adanya gangguan hubungan antara sel tumor yang satu
dengan yang lain . terlihat dari perubahan struktur dan hubungan antara sel
tumor yang abnormal.
2.
Derajat Pertumbuhan
Tumor
jinak biasanya tumbuh lambat sedangkan tumor ganas cepat . tetapi derajat
kecepatan tumbuh tumor jinak tidak tetap,kadang – kadang tumor jinak tumbuh
lebih cepat daripada tumor ganas.karena tergantung pada hormone yang
mempengaruhi dan adanya penyediaan darah yang memadai.
Pada
dasarnya derajat pertumbuhan tumor berkaitan dengan tingkat diferensiasi
sehingga kebanyakan tumor ganas tumbuh lebih cepat daripada tumor jinak.
Derajat
pertumbuhan tumor ganas tergantung pada 3 hal,yaitu :
a.
Derajat pembelahan sel tumor
b.
Derajat kehancuran sel tumor
c.
Sifat elemen non-neoplastik pada tumor
Pada
pemeriksaan mikroskopis jumlah mitosis dan gambaran aktivitas metabolisme inti
yaitu inti yang besar,kromatin kasar dan anak inti besar berkaitan dengan
kecepatan tumbuh tumor.
Tumor
ganas yang tumbuh cepat sering memperlihatkan pusat-pusat daerah nekrosis /
iskemik. Ini disebabkan oleh kegagalan penyajian daerah dari host kepada sel –
sel tumor ekspansif yang memerlukan oksigen.
3.
Invasi Lokal
Hampir
semua tumor jinak tumbuh sebagai massa sel yang kohesif dan ekspansif pada
tempat asalnya dan tidak mempunyai kemampuan mengilfiltrasi, invasi atau
penyebaran ketempat yang jauh seperti pada tumor ganas.
Oleh karena tumbuh dan menekan
perlahan – lahan maka biasanya dibatasi jaringan ikat yang tertekan disebut
kapsul atau simpai, yang memisahkan jaringan tumor dari jaringan sehat
sekitarnya. Simpai sebagian besar timbul dari stroma jaringan sehat diluar tumor,
karena sel parenkim atropi akibat tekanan ekspansi tumor. Oleh karena ada
simpai maka tumor jinak terbatas tegas, mudah digerakkan pada operasi. Tetapi
tidak semua tumor jinak berkapsul,ada tumor jinak yang tidak berkapsul misalnya
hemangioma.
Tumor
ganas tumbuh progresif,invasive, dan merusak jaringan sekitarnya. Pada umumnya
terbatas tidak tegas dari jaringan sekitarnya. Namun demikian ekspansi lambat
dari tumor ganas dan terdorong ke daerah jaringan sehat sekitarnya. Pada
pemeriksaan histologik,masa yang tidak berkapsul menunjukkan cabang – cabang
invasi seperti kaki kepiting mencengkeram jaringan sehat sekitarnya.
Kebanyakan
tumor ganas invasive dan dapat menembus dinding dan alat tubuh berlumen seperti
usus,dinding pembuluh darah,limfe atau ruang perineural. Pertumbuhan invasive
demikian menyebabkan reseksi pengeluaran tumor sangat sulit.
Pada karsinoma in situ misalnya di
serviks uteri, sel tumor menunjukkan tanda ganas tetapi tidak menembus membrane
basal. Dengan berjalannya waktu sel tumor tersebut akan menembus membrane
basal.
4.
Metasatasis / Penyebaran
Metastasis
adalah penanaman tumor yang tidak berhubungan dengan tumor primer. Tumor ganas
menimbulkan metastasis sedangkan tumor jinak tidak. Infasi sel kanker
memungkinkan sel kanker menembus pembuluh darah, pembuluh limfe dan rongga
tubuh,kemudian terjadi penyebaran. Dengan beberapa perkecualian semua tumor
ganas dapat bermetastasis. Kekecualian tersebut adalah Glioma ( tumor ganas sel
glia ) dan karsinoma sel basal , keduanya sangat infasif, tetapi jarang
bermetastasis.
Umumnya
tumor yang lebih anaplastik,lebih cepat timbul dan padanya kemungkinan
terjadinya metastasis lebih besar. Namun banyak kekecualian. Tumor kecil
berdiferensiasi baik, tumbuh lambat, kadand- kadang metastasisnya luas.
Sebaliknya tumor tumbuh cepat ,tetap terlokalisir untuk waktu bertahun- tahun.
Sebagian
besar bukti mengisyaratkan bahwa pembentukan kanker merupakan suatu proses bertingkat yang membutuhkan
waktu lama, yang di sebut teori inisiasi promosi
pada karsino genesis.
Sel - sel
kanker terbentuk dari sel - sel normal dalam suatu proses kompleks yang
disebut transformasi, yang terdiri dari inisiasi dan promosi.
teori inisiasi-promosi menyatakan bahwa langkah pertama karsinogenesis adalah
mutasi menetap dari DNA sel selama Transkipsi DNA. Agar kanker dapat terbentuk
dari kejadian awal ini atau mutasi menetap ini, maka harus ada interaksi yang
berlangsung lama bagi sel tersebut dengan berbagai zat promotor.
Zat
- zat promotor adalah zat yang merangsang reproduksi dan pembelahan sel, jadi
banyaknya penyebab inisiasi, adanya berbagai promotor, faktor keturunan, umur
dan lingkungan, semua itu berperan dalam pembentukan kanker. Pada tahap Inisiasi atau
pengenalan terjadi suatu perubahan menetap tertentu dalam bahan genetik sel
yang memancing sel bakal menjadi ganas.
Pencegahan Secara Umum
Cara pencegahan umum kanker adalah mengurangi paparan terhadap bahan
karsinogen, misalnya tidak merokok, menghindari makanan tinggi lemak, menambah
makanan tinggi serat seperti sayuran dan buah, hidup akif fisik, mengupayakan
berat badan yang ideal, dan hidup dengan pola sehat. Pencegahan juga dapat
dilakukan dengan penapisan atau screening terhadap kemungkinan terkena kanker.
Tes penapisan kanker ini dimaksudkan untuk mengetahui kemungkinan terjadinya
kanker sehingga dapat menurunkan jumlah kematian akibat kanker karena jika
kanker ditemukan pada stadium sangat dini, dimana kanker belum menyebar lebih
jauh, biasanya kanker tersebut dapat diobati dan memberikan hasil yang optimal.
Sepuluh (10) langkah pencegahan Kanker (taking
control program of american cancer society):
Faktor protektif:
1. Tingkatkan konsumsi sayuran segar (terutama famili kol), untuk meningkatkan masukan vitamin alami
2. Tingkatkan masukan serat, untuk mengurangi resiko ca mammae, ca kolon, ca prostat
3. Tingkatkan masukan vitamin A, untuk mengurangi reisko ca esofagus, ca laring, dan ca paru
4. Tingkatkan masukan makanan yang banyak mengandung vitamin C, untuk mengurangi ca uteri, ca empedu, ca mammae, dan ca kolon
5. Lakukan pengontrolan berat badan, untuk mengurangi resiko ca uteri, ca empedu, ca mammae dan ca kolon
Faktor resiko:
6. Kurangi jumlah diit lemak, karena dapat meningkatkan resiko ca mammae, ca kolon, ca prostat
7. Kurangi makanan yang mengandung garam, makanan yang diawetkan dengan cara pengasapan dan menggunakan nitrat, karena dapat meningkatkan resiko ca esofagus, ca lambung
8. Hentikan merokok, karena dapat meningkatkan resiko ca paru
9. Kurangi masukan alkohol, karena dapat meningkatkan resiko ca hepar, ca mulut, ca tenggorokan, ca laring, ca esofagus.
10. Hindari pemajanan berlebihan pada sinar matahari, karena dapat meningkatkan resiko ca epidermis.
Faktor protektif:
1. Tingkatkan konsumsi sayuran segar (terutama famili kol), untuk meningkatkan masukan vitamin alami
2. Tingkatkan masukan serat, untuk mengurangi resiko ca mammae, ca kolon, ca prostat
3. Tingkatkan masukan vitamin A, untuk mengurangi reisko ca esofagus, ca laring, dan ca paru
4. Tingkatkan masukan makanan yang banyak mengandung vitamin C, untuk mengurangi ca uteri, ca empedu, ca mammae, dan ca kolon
5. Lakukan pengontrolan berat badan, untuk mengurangi resiko ca uteri, ca empedu, ca mammae dan ca kolon
Faktor resiko:
6. Kurangi jumlah diit lemak, karena dapat meningkatkan resiko ca mammae, ca kolon, ca prostat
7. Kurangi makanan yang mengandung garam, makanan yang diawetkan dengan cara pengasapan dan menggunakan nitrat, karena dapat meningkatkan resiko ca esofagus, ca lambung
8. Hentikan merokok, karena dapat meningkatkan resiko ca paru
9. Kurangi masukan alkohol, karena dapat meningkatkan resiko ca hepar, ca mulut, ca tenggorokan, ca laring, ca esofagus.
10. Hindari pemajanan berlebihan pada sinar matahari, karena dapat meningkatkan resiko ca epidermis.
Neoplasma (neos = baru dan plasma = pembentukan)
adalah tumor yang terdiri dari jaringan baru abnormal, tumbuhnya berkelebihan,
tidak terkoordinasi, dan tumbuh terus walaupun rangsangan yang menyebabkannya
sudah berhenti. Proses pembentukan neoplasma disebut neoplasia.
Disadari
oleh penulis bahwa makalah yang telah disusun oleh penilis yang berjudul”
Neoplasma ” masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan
saran terhadap makalah yang bersifat membangun agar makalah yang dibuat dapat
menjadi lebih baik dan bermanfaat bagi orang lain masyarakat pada umumnya.
Corwin, Elizabeth J. 2000. Buku Saku Patofisiologi. Jakarta:
EGC
^(Inggris)Kufe,
Donald W.; Pollock, Raphael E.; Weichselbaum, Ralph R.; Bast, Robert C., Jr.;
Gansler, Ted S.; Holland, James F.; Frei III, Emil. (2003). Holland-Frei Cancer medicine - Multistage Carcinogenesis
(edisi ke-6). Hamilton on BC Decker Inc.,. ISBN
1-55009-213-8.
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/bookshelf/br.fcgi?book=cmed6&part=A4991.
Diakses pada 8 Juli 2010.
Price, Sylvia
dan Wilson, Lorraine. 1995.
Patofisiologi ”Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit” Edisi 4. Buku
Kedokteran (EGC). Jakarta
Adam,
Syamsunir., 1995, DASAR – DASAR PATOLOGI – seri keperawatan, EGC, Penerbit Buku
Kedokteran, Jakarta
Dorland, 2001, KAMUS KEDOKTERAN, EGC, Penerbit Buku Kedokteran, Jakarta
Gibson, J.M., 1996, MIKROBIOLOGI DAN PATOLOGI MODERN – untuk perawat , EGC, Penerbit Buku Kedokteran, Jakarta
Robbins, Stanley L.; Kumar, Vinay., 1995, BUKU AJAR PATOLOGI I, edisi 4, EGC, Penerbit Buku Kedokteran, Jakarta
Dorland, 2001, KAMUS KEDOKTERAN, EGC, Penerbit Buku Kedokteran, Jakarta
Gibson, J.M., 1996, MIKROBIOLOGI DAN PATOLOGI MODERN – untuk perawat , EGC, Penerbit Buku Kedokteran, Jakarta
Robbins, Stanley L.; Kumar, Vinay., 1995, BUKU AJAR PATOLOGI I, edisi 4, EGC, Penerbit Buku Kedokteran, Jakarta
bab 3 nya kemana mbak
BalasHapus