MAKALAH
ANATOMI FISIOLOGI
SISTEM REPRODUKSI WANITA
|
OLEH:
KELOMPOK VIII
NAMA
ü
NURFAIDAH
ü
NUR INTAN
ü
NUR JANNAH M
ü
NURSANDI EFENDI
ü
PUTRI INDAH SARI
ü
RAKIQ HAIDIR
ü
RIANA GUSNITA MOCHTAR
AKADEMI
KEPERAWATAN MUHAMMADIYAH MAKASSAR
TAHUN
AJARAN 2012/2013
KATA PENGANTAR
Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan
hidayah-Nya sehingga Makalah Patologi yang berjudul “Hipertensi & Kongesti Kronik
Vena” dapat terselesaikan. Salam dan shalawat kami sampaikan kepada
junjungan kita baginda Nabi Muhammad SAW, karena berkat kegigihannyalah
sehingga kita berada di zaman beradap seperti sekarang ini.
Untuk itu pada kesempatan ini, kami mengucapkan banyak terima kasih kepada
teman-teman yang telah membantu kami
dalam proses penyelesaian penyusunan makalah ini, serta khususnya kepada Ibu
Rahmawati S.Kep,M.Kes. selaku dosen Anatomi Fisiologi yang telah memberikan
bimbingan dan pengarahan pada kami guna terselesainya makalah ini, dengan tidak
mengurangi rasa hormat yangtidak dapat kami sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu kami mohon kritik dan saran dari pembaca dan
teman-teman sekalian guna membangun dan menyempurnakan makalah ini. Untuk
itulah kami ucapkan terima kasih.
Wassalam……
Makassar, 11 Januari 2013
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar……………………………………………………………….i
Daftar Isi……………………………………………………………………..ii
Bab I
Pendahuluan………………………………………………………………..1
Bab II
Sistem Reproduksi
Wanita…………………………………………….….2
A.Struktur dan Fungsi Sistem Reproduksi Wanita……………………….…2
1.Alat Genetalia Luar
(Eksternal)…………………………………………..2
a.Vulva…………………………………………………………………....2
b.Tundun(Mons
Veneris)………………………………………………....3
c.Labia Mayora(Bibir
Besar)…………………………………………..….3
d.labio minora (Bibir Kecil)…………………………………………….…3
e.klitoris (Klentit)………………….………………………………………3
f.vestibulum (Serambi)……………………………………………………4
g.Hymen (Selaput Dara)……………………………………………….….4
2.Genetalia Dalam (Internal)…………………………………………….…4
a.Vagina (Liang Kemaluan)………………………………………………..5
b.Uterus (Rahim)………………………………………………………...…5
c.Ovarium…………………………………………………………………..5
d.Tuba Fallopi
……………………………………………………………..6
e.Ligamentum…………………………………………………………...….6
3.Kelenjar Mammae………………………………………………………….6
a.Korpus……………………………………………………………...……..7
b.Areola…………………………………………………………………..…8
c.Papilla………………………………………………………………...…...8
B.Regulasi Hormonal………………………………………………………..9
a.Hormon Estrogen
…………………………………………………..…..9
b.Hormon Progesterone………………………………………………......9
c.Follicle Stimulating Hormone
(FSH)………………………………..….9
d.Luteinizing Harmone (LH)………………………………………….…..9
e.Prolaktin Luteotropin (LTH)…………………………………….….....10
C.Siklus Menstruasi
1.
Stadium
Menstruasi (Desquamasi)…………………………………..………………..11
2.
Stadium
Post-Menstruum (Regenerasi)………………………………..……………11
3.
Stadium Inter
Menstruum (Proliferasi)………………………………………..…….11
4.
Stadium pra
Menstruum (Sekresi)……………………………………………..….....11
BAB I
PENDAHULUAN
Masa
pubertas pada wanita merupakan masa produktif yaitu masa untuk mendapat
keturunan, yang berlangsung kurang lebih 40 tahun. Setelah itu, wanita memasuki masa klimakterium yaitu
masa peralihan antara masa reproduksi
dengan masa senium (kemunduran), di mana haid berangsur-angsur berhenti selama
1-2 bulan dan kemudian berhenti sama sekali, yang disebut menopause.
Selanjutnya terjadi kemunduran alat-alat reproduksi, organ tubuh , dan
kemampuan fisik.
BAB II
SISTEM
REPRODUKSI WANITA
A.
Struktur dan Fungsi Sistem Reproduksi Wanita
Pada wanita pubertas
ditandai dengan menstruasi pertama(Menarke),uterus dan vagina membesar,buah
dada membesar,serta jaringan ikat dan saluran darah bertambah,lengkung tubuh
berkembang,adanya bulu ketiak dan pubis pelvis membesar.
Genetalia pada
wanita terpisah dari uretra yang mempunyai saluran tersendiri. Alat reproduksi
wanita dibagi menjadi dua bagian:
1. Alat
Genetalia Luar (Eksternal)
Alat genetalia luar terdiri:
a)
Vulva
Vulva adalah tempat
bermuaranya sistem urogenital.
Fungsi :
1.
Sebagai indra raba/ sentuhan
2.
Kelenjar : menghasilkan cairan untuk membasahi dan
melicinkan permukaan vulva
b)
Tundun (Mons
Veneris)
Tundun (Mons Veneris)
adalah bagian yang menonjol yang terdapat di atas dan didepan simpisis yang
terdiri dari jaringan dan lemak. Pada saat puberitas mons veneris ditumbuhi
oleh rambut-rambut. Fungsi dari rambut tersebut untuk melindungi alat genetalia
dari masuknya kotoran, selain itu untuk estetika.
c)
Labia Mayora
(Bibir Besar)
Labia mayor adalah dua lipatan kulit panjang
melengkung yang menutupi lemak dan jaringan ikat yang menyatu dengan mons
pubis. Keduanya memanjang dari mons pubis ke arah bawah mengelilingi labia
minor, berakhir di perineum pada garis tengah. Labia mayor memiliki panjang 7-8
cm, lebar 2-3 cm, dan tebal 1-1,5 cm dan agak meruncing pada ujung bawah.
Labia mayor melindungi labia minor, meatus urinarius, dan introitus vagina
(lubang vagina). Pada wanita yang belum pernah melahirkan pervagina, kedua
labia mayor terletak berdekatan di garis tengah menutupi struktur-struktur di
bawahnya. Setelah melahirkan anak dan mengalami cedera pada vagina atau
perineum, labia sedikit terpisah bahkan introitus vagina terbuka. Penurunan
produksi hormone menyebabkan atrofi labia mayor.
d)
Labia Minora
(Bibir kecil)
Labia minor terletak di antara dua labia mayor dan
merupakan lipatan kulit yang panjang, sempit, dan tidak berambut, yang
memanjang ke arah bawah dari bawah klitoris dab menyatu dengan fourchette.
Sementara bagian lateral dan anterior labia biasanya mengandung pigmen,
permukaan medial labia minor sama dengan mukosa vagina merah muda dan basah.
Pembuluh darah yang banyak membuat labia berwarna merah kemerahan dan
memungkinkan labia minor membengkak, bila ada stimulus emosional dan stimulus
fisik. Kelenjar di labia minor juga melumasi vulva. Suplai saraf yang banyak
membuat labia minor menjadi sensitif. Ruangan antara kedua labia minor disebut
vestibulum.
e)
Klitoris
(Klentit)
Sebuah
jaringan ikat erektil kecil kira-kira sebesar kacang hijau yang dapat mengeras
dan tegang (erektil) yang mengandung urat saraf. Klitoris
adalah tonjolan yang dibentuk dari gabungan bagian atas labium mayor dan labium
minor. Merupakan suatu
tunggul yang efektif sama dengan penis laki-laki.
Klitoris banyak
mengandung saraf sensoris dan pembuluh darah sehingga klitoris merupakan daerah
erotik yang merupakan daerah erotik yang utama pada wanita.
Klitoris akan membesar dan mengeras apabila mendapat
rangsangan seksual.
f)
Vestibulum
(Serambi)
Merupakan
daerah parmukaan vagina. Terdapat orifisium uretra dan introitus vagina serta 2
kelenjar bartolini dan 2 kelenjar skene yang berfungsi mengeluarkan cairan apabila
rangsangan seksual berguna melumasi vagina pada saat bersenggama.
g)
Hymen (Selaput dara)
Merupakan
lapisan tipis yang menutupi sebagian besar dari introitus vagina.Selaput darah
ini berlubang sebesar ujung jari sehingga darah haid maupun sekret dan cairan
dari genetalia internal dapat mengalir keluar.
Selaput darah ini akan robek akibat hubungan seksual
dan terjadi sedikit perdarahan
karena putusnya pembuluh darah kapiler yg ada di selaput darah.
Letak mulut vagina pada bagian ini bentuknya
berbeda-beda yang seperti bulan sabit,konsistensi alat yang kaku dan yang
lunak,lubangnya ada yang seujung jari,ada juga dapat dilalui satu jari.
2. Genitalia
Dalam (Internal)
Suatu alat reproduksi
yang berada didalam yang tak dapat dilihat kecuali dengan pembedahan.Alat
genetalia bagian dalam terdiri dari :
a.Vagina(Liang kemaluan)
Vagina
adalah suatu organ yang merupakan saluran yang mempunyai rugae atau
lipatan-lipatan sehingga memungkinkan liang vagina dapat memanjang ataupun
memendek.
Fungsi vagina :
a. Sebagai saluran keluar untuk mengeluarkan
darah waktu haid dan sekret dari dalam uterus.
b. Sebagai alat untuk bersenggama
c. Sebagai jalan lahir bayi waktu melahirkan
Juga dapat dikatakan
tabung yang dilapisi membrandari jenis epitalium bergaris khusus,dialiri banyak
pembuluh darah dan serabut saraf. Panjangnya dari vestibulum sampai uterus 7 cm. Bagian ini merupakan
penghubung antara introitus vagina dan uterus.Dinding depan liang senggama 9
cm,lebih pendek dari dinding belakang .Pada puncak vagina menonjol leher rahim
yang disebut porsio.Bentuk vagina sebelah dalan berlipat-lipat yang disebut
rugafe.
b. Uterus
(Rahim)
Organ muskuler yang
tebal,memiliki rongga yang berada diantara vesika urinaria disebelah anterior
dan rectum disebelah posterior.Panjang uterus 7,5 cm dan lebar 4-5 cm dengan
berat sekitar 60 gram.Uterus terdiri dari:
a.
Fundus Uteri
(Dasar Rahim).Bagian uterus yang terletak antara kedua pangkal saluran telur.
b.
Korpus
Uteri.Bagian uterus yang terbesar dari kehamilan,bagian ini berfungsi sebagai
tempat janin berkembang.Rongga yang terdapat pada korpus uteri disebut kavum
uteri atau rongga rahim.
c.
Seviks
uteri.Ujung serviks yang menuju puncak vagina disebut porsio ,hubungan antara
kavum uteri dan kanalis servikalis disebut ostium uteri internium.
Dinding uterus terdiri dari :
ü Lapisan luar (Perimetrium)
ü Lapisan tengah (Miometrium)
ü Lapisan paling dalam (Endometrium)
Fungsi uterus:
ü Sebagai tempat bersarangnya atau tumbuhnya janin
didalam rahim pada saat hamil.
ü Memberi makanan pada janin melalui placenta yang
melekat pada dinding rahim.
c.Ovarium
Merupakan kelenjar
berbentuk buah kenari terletek kiri dan kanan uerus dibawah tuba uterina dan
terikat disebelah belakang oleh ligamentum latum uterus.Setiap bulan folikel berkembang dan sebuah ovum di
lepaskan pada saat kira-kira pertengahan
(hari ke 14) siklus menstruasi. Ovarium disebut juga indung telur .
Ovarim mempunyai tiga fungsi:
a)
Memproduksi ovum
b)
Memproduksi
hormon estrogen
c)
Memproduksi
progesterone
Ovarium ada dua, terletak di kanan dan di kiri uterus.
Ovum telah terbentuk sejak masa bayi sekitar 300.000 –
600.000
Ovum dikelilingi oleh folikel promordial sejak wanita
menginjak puberitas, ovum ini akan matang satu persatu de graff.
Folikel de graff akan mendesak keluar
dan pecah.
Matangnya sel telur dan keluarnya dari ovarium disebut ovulasi (masa subur) sel telur ini
biasanya setiap bulan hanya satu yang matang, bisa berasal dari ovarium kanan
maupun kiri à bila saat
itu ada pembuahanà anak
kembar dengan dua telur.
Ovum yang telah dikeluarkan dapat bertahan hidup 24
jam di dalam tubuh.
d. Tuba Falopi
Dua buah saluran
muskuler yang terbentang dari sudut superior uterus kearah lateral dengan
panjang masing-masing sekitar 8-14 cm . Tuba falopi terdiri atas :
a)
Pars
interstitialis ,bagian yang terdapat didinding uterus.
b)
Pars ismika/
ismus merupakan bagian medial tuba yang sempit seluruhnya .
c)
Infundibulum,bagian
yang ujung tuba yang terbuka kearah abdomen dan mempunyai umbai yang disebut
fimbria untuk menangkap telur kemudian menyalurkan telur kedalam tuba.
Tuba falopi
berfungsi sebagai saluran yang membawa ovum yang dilepaskan ovarium kedalam
uterus.
e. Ligamentum
Adalah suatu lipatan
otot terdiri dari jaringan ikat yang kuat menyerupai tali.Fungsinya untuk
mengikat atau menahan organ –organ reproduksi wanita agar terpiksasi dengan
baik pada tempatnya,tidak bergerak dan berhubungan dengan organ sekitarnya .
3.
Kelenjar Mammae
Payudara
(mammae, susu) adalah kelenjar yang terletak di bawah kulit, di atas otot dada.
Fungsi dari payudara adalah memproduksi susu untuk nutrisi bayi dan mempunyai
peranan penting dalam respon dan rangsangan seksual. Manusia mempunyai sepasang
kelenjar payudara, yang beratnya kurang lebih 200 gram, saat hamil 600 gram dan
saat menyusui 800 gram.
Pada payudara terdapat tiga
bagian utama, yaitu :
1. Korpus (badan), yaitu
bagian yang membesar.
2. Areola, yaitu bagian yang
kehitaman di tengah.
3. Papilla atau puting, yaitu
bagian yang menonjol di puncak payudara.
Gambar 1. Anatomi payudara
1. Korpus
Korpus
terdiri dari jaringan kelenjar payudara, saluran susu (duktus laktiferus), jaringan
ikat, lemak, pembuluh darah, saraf dan pembuluh limfe.
Alveolus,
yaitu unit terkecil yang memproduksi susu. Bagian dari alveolus adalah sel
Aciner, jaringan lemak, sel plasma, sel otot polos dan pembuluh darah. Hormon
prolaktin mempengaruhi sel alveoli untuk menghasilkan ASI.Lobulus, yaitu
kumpulan dari alveolus.Lobus, yaitu beberapa lobulus yang berkumpul menjadi
15-20 lobus pada tiap payudara.
ASI
disalurkan dari alveolus ke dalam saluran kecil (duktulus), kemudian beberapa
duktulus bergabung membentuk saluran yang lebih besar (duktus laktiferus).
Merupakan
saluran kecil yang berfungsi menyalurkan ASI dari alveoli ke sinus laktiferus
Disebut juga sebagai ampula. Merupakan saluran ASI yang melebar dan membentuk
kantung di sekitar aerola, yang berfungsi untuk menyimpan ASI.Jaringan lemak di
sekeliling alveoli dan duktus laktiferus menentukan besar kecilnya ukuran
payudara. Ukuran payudara yang besar atau kecil memiliki alveoli dan sinus
laktiferusyang sama, sehingga dapat menghasilkan ASI yang sama banyaknya. Di
sekeliling alveoli juga terdapat otot polos yang akan berkontraksi dan memeras
keluar ASI. Keberadaan hormon oksitosin menyebabkan otot tersebut berkontraksi.
2. Areola
Areola
merupakan bagian yang lebih berpigmen di sekeliling puting. Areola terdiri dari
kelenjar-kelenjar kecil yang disebut sebagai kelenjar Montgomery, yang
menghasilkan cairan berminyak untuk menjaga kesehatan kulit di sekitar areola
juga berfungsi melemaskan dan melindungi areola sewaktu menyusui. Selain
itu pada areola juga terdapat otot polos dan ujung-ujung serabut saraf. Fungsi
otot polos dalam puting dan areola adalah mengurangi permukaan areola,
menonjolkan puting dan mengosongkan sinus laktiferus waktu menyusui.
3.Papilla
Puting
susu bagian dari kulit payudara. Puting mengandung ujung-ujung saraf perasa
yang sensitif, dan otot polos yang akan berkontraksi bila ada rangsangan
Bentuk
puting ada empat, yaitu bentuk yang normal, pendek/ datar, panjang dan terbenam
(inverted).
Gambar 2. Bentuk puting susu
normal
Gambar 3. Bentuk puting susu
pendek
Gambar 4. Bentuk puting susu
panjang
Gambar 5. Bentuk puting susu
terbenam/ terbalik
Tumbuh
kembang payudara berawal saat memasuki pubertas dimana sistem hormonal wanita
mulai berfungsi. Hormon estrogen mempengaruhi pertumbuhan sistem saluran,
puting dan jaringan lemak. Sedangkan hormon progesteron berperan dalam tumbuh
kembang kelenjar susu. Selama masa kehamilan, payudara membesar akibat pengaruh
hormon estrogen dan progesteron yang meningkat. Umumnya air susu belum
diproduksi saat hamil. Segera setelah melahirkan kelenjar hipofisis mulai
mengeluarkan hormon prolaktin yang bertanggung jawab atas produksi air susu
pada kelenjar susu akibat adanya rangsang puting dari hisapan bayi. Sedangkan
proses pengeluaran air susu dibantu oleh kontraksi otot disekitar puting dan
areola yang dirangsang oleh hormon oksitosin (hormon yang utamanya bertanggung
jawab dalam kontraksi rahim saat bersalin)
B.
Regulasi
Hormonal
Pada wanita terdapat releasing
factor (RF) yang dikeluarkan dari hipotalamus ke hipofisis yang merangsang
pengeluaran. Follicle Stimulating Hormone
(FSH) dan Luteinizing Hormone (LH), keduanya dikeluarkan dari
hipofisis anterior.
1.
Hormon Estrogen.
Disekresi oleh sel-sel trache intravolikel ovarium, korpus latum dan
plasenta,sebagian kecil oleh korteks adrenal. Estrogen mempermudah pertumbuhan
folikel ovarium dan meningkatkan tuba uterine dan jumlah otot uterus dan kadar
protein ontraktil uterus.
Estrogen
meningkatkan pertumbuhan duktus-duktus yang terdapay pada kelenjar mamae dan
merupakan hormone feminisme wanita terutama disebabkan hormone endrogen. Kerja
estrogen pada uterus,vagina, dan beberapa jaringan lainnya menyangkut interaksi
dan reseptor protein dalam sitoplasma sel. Pengruh terhadap organ seksual,
pembesaran tuba plopii, uterus, vagina, pangndepan lemak pada mons veneris, dan
labia mengawali pertumbuhan mamae. Kelenjar mamae berkembang dengan cepat,
tumbuh rambut pada pubis dan aksila serta kulit menjadi lembut.
2. Hormon Progesteron. Hormone ini dihasilkan oleh korpus
luteum dan plsenta, yang bertanggung jawab atas perubahan endometrium dan
perubahan siklik dalam serviks dan vagina. Progesteron juga memilki penaruh
anti-estrogenik pada sel-sel miometrium, ayng menurunkan kepekaan otot
tersebut.
Efek progesteron terhadap tuba falopii
meningkatkan sekresi dan mukosa, pada kelenjar mamae meningkatkan perkembangan
lobulus dan alveolus kelenjar mamae, keseimbangan elektrolit, peningkatan
sekresi air dan natrium.
3. Follicle Stimulating Hormone (FSH).
Mulai ditemukan pada gadis umur 11 tahun dan jumlahnya terus bertambah sampai
dewasa. FSH dibentuk oleh lobus anterior kelenjar hipofise. Pembentukan FSH ini
akan berkurang pada pembentukan/pemberian estrogen dlam jumlah yang cukup,
suatu kesadaan yang terjadi pada saat kehamilan.
4. Luteinizing Hormone (LH). LH
bkerjasama dengan FSH menyebabkan terjadinyasekresi estrogen dari folikel de
Graaf. LH juga menyebabkan penimbunan substansidari progesterone dalam sel
granulosa. Bila estrogen dibntuk dalam jumlah yang cukup besar akan menyebabkan
penguran produksi FSH sedangkan prouksi LH bertambah hingga merangsang
terjadinya ovulasi.
5. Prolaktin (Luteotropin, LTH). Hormone ini ditemukan pada wanita yang mengalmi menstruasi, terbanyak pada
urine wanita hamil, masa laktasi dan menopause dibentuk oleh sel alfa (asidofi)
dari lobus anterior kelenjar hipofise.
Fungsi
hormone ini adalah mempertahankan produksi progesteron dari korpus luteum
kelenjar hipofise, dirangsang dan diatur oleh pusat yang lebih tinggi
hipotelamus untuk menghasilkan gonodotrophin
releasing factor.
C. Siklus Menstruasi
Wanita yang sehat
dan tidak hamil setiap bulan secara teratur mengeluarkan darah dari alat kandungannya
yang disebut menstruasi (haid). Siklus menstruasi, selaput lender rahim dari
hari ke hari terjadi perubahan yang berulang selama 1 bulan mengalami 4 masa
(stadium):
1.
Stadium Menstruasi (Desquamasi)
Dalam
masa ini endomatrium terlepas dari
dinding rahim disertai dengan perdarahan, hanya lapisan tipis yang tertinggal
yang disebut stratum basale. Stadium ini berlangsung selama 4 hari. Melalui
haid,keluar darah, potongan-potongan endometrium, dan lendir dari serviks.
Darah ini tidak membeku karena adanya fermen (biokatalisator)yang mencegah
pembekuan darah dan mencairkan potongan-potongan mukosa. Banyaknya perdarahan selama haid kurang lebih 55cc.
2. Stadium
Post-Menstruum (Regenerasi)
Luka yang terjadi karena endomatrium
terlepas, berangsur-angsur ditutup kembali oleh selaput lendir baru yang
berasal dari sel epitel endometrium. Pada masa ini , tebal endometrium
kira-kira 0,5mm. Fase ini berlangsung mulai stadium menstruasi awal dan
berlangsung selama kurang lebih empat hari.
3. Stadium
Inter Menstruum (Proliferasi)
Pada masa ini endomatrium tumbuh menjadi
tebal sekitar 3,5 mm. kelenjar-kelenjar tumbuh lebih cepat dari jaringan lain.
Fase ini berlangsung dari hari ke-5 haid sampai ke-14 dari hari pertama haid.
4. Stadium pra
Menstruum (Sekresi)
Pada stadium ini endomatrium tetap
tebalnya tetapi bentuk kelenjar berubah menjadi panjang dan berliku-liku serta
mengeluarkan getah. Dalam endomatrium telah tertimbun glikogen dan kapur yang
diperlukan sebagai makanan untuk sel telur. Perubahan ini untuk mempersiapkan
endometrium menerima sel telur telur. Fase ini berlangsung hari ke-14 sampai
hari ke-28 haid. Kalau tidak terjadi kehamilan maka endomatrium dilepas dengan
perdarahan dan berulang lagi siklus menstruasi.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
1. Alat
Genetalia Luar (Eksternal)
ü
Vulva
ü
Tundun (Mons
Veneris)
ü
Labia Mayora
(Bibir Besar)
ü
Labia Minora
(Bibir Kecil)
ü
Klitoris (
Klentit)
ü
Vestibulum
(Serambi)
ü
Hymen (Selaput
Dara)
2. Alat
Genetalia Dalam (Internal)
ü Vagina (Liang kemaluan)
ü Uterus (Rahim)
ü Ovarium
ü Tuba Fallopi
ü Ligamentum
3. Kelenjar
Mammae
Pada payudara terdapat tiga bagian
utama, yaitu :
1. Korpus (badan), yaitu bagian yang
membesar.
2. Areola, yaitu bagian yang
kehitaman di tengah.
3. Papilla atau puting, yaitu bagian
yang menonjol di puncak payudara.
4. Regulasi
Hormonal
1. Hormon Estrogen
2. Hormon
Progesteron
3. Follicle
Stimulating Hormone (FSH)
4.
Luteinizing Hormone (LH)
5. Prolaktin
(Luteotropin, LTH)
5. Siklus
Menstruasi
5.
Stadium
Menstruasi (Desquamasi)
6.
Stadium
Post-Menstruum (Regenerasi)
7.
Stadium Inter
Menstruum (Proliferasi)
8.
Stadium pra
Menstruum (Sekresi)
DAFTAR PUSTAKA
Syaifuddin.(2009).Fisiologi Tubuh Manusia untuk Mahasiswa Keperawatan Edisi 2.Jakarta:Salemba
Medika
Pujianto,Sri.(2006).Menjelajah Dunia Biologi 2.Solo:Platinum
Intanriani.wordpress.com/alat-reproduksi-kelamin-wanita/